Ustadz Adi Hidayat atau UAH lantas menjelaskan ketika pada zaman Nabi Muhammad SAW ziarah kubur sempat dilarang gegara adanya tradisi Jahiliyah.
“Tradisi yang dilakukan ini ini berupa meratapi orang yang sudah tiada. Pada zaman Jahiliyah apabila orang itu baik, maka seseorang yang ditinggali akan meratapi bahkan berlaku berlebihan,” kata Ustadz Adi Hidayat.
“Namun bila orang itu tidak baik atau buruk, maka kuburannya tidak akan diratapi o hingga muncul jasa menyewa orang untuk meratapi saking kuatnya tradisi tersebut,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Maka kata Ustadz Adi Hidayat karena khawatir tradisi ini mengganggu keimanan, maka di Islam era awal sempat dilarang.
Akan tetapi saat Islam lebih berkembang dan kaum muslim sudah bisa membedakan juga iman mereka sudah mantap, maka ziarah kubur atau ziarah makam ini boleh dilakukan.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan hal yang tidak boleh dilakukan saat berziarah kubur atau ziarah kubur.
“Meminta kepada yang ada dalam kubur itu tidak boleh,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Itulah tadi penjelasan menuju Ramadhan 2022 atau bulan puasa, apakah boleh ziarah kubur kata Ustadz Adi Hidayat.
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT, aamiin.***