DESKJABAR – Melakukan qadha puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya bagi seorang muslim atau muslimah.
Yang dimaksud qadha puasa Ramadhan adalah mengganti hutang shaum ketika berhalangan di bulan Ramadhan sebelumnya.
Jika tidak melakukan qadha puasa Ramadhan, maka dianggap telah melakukan dosa besar di mata Allah SWT.
Sebab, puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap mukmin yang telah baligh dan memenuhi syarat.
Kewajian melakukan puasa Ramadhan terdapat dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183, yang artinya:
Baca Juga: RAMADHAN 1443 Hijriah Semakin Dekat, Berikut Doa NIAT PUASA serta BUKA PUASA
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Oleh karena itu, yang masih punya hutang shaum tahun lalu, segera lakukan qadha puasa Ramadhan.
Mengutip dari Youtube Bincang Muslimah, “BATAS AKHIR QADHA PUASA BAGI WANITA HAID - Ustz. Ulfa Fauziah, LC., S.S.I” 11 Mei 2020, begini penjelasannya.
Sebelum membahas cara melakukan qadha puasa Ramadhan, kita ketahui dulu dasar hukum untuk mengganti hutang shaum.
Kewajiban untuk mengganti terdapat dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:
“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari-hari yang lain”. (QS. Al-Baqarah; 184).
Kewajiban mengganti juga diungkapkan melalui hadits dari ‘Aisyah RA, yang artinya:
“Kami dulu mengalami haid. Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha sholat.” (HR Muslim Nomor 335).
Berdasarkan dua dalil di atas, maka melakukan qadha puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya.
Bahkan tingkatan mengganti shaum tersebut lebih tinggi dibanding mengganti sholat bagi wanita yang mengalami haid atau nifas.
Baca Juga: Hukum Jual Makanan di Siang Hari Saat Puasa di Bulan Ramadhan, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
“Jadi, jika kita memiliki hutang puasa Ramadhan segeralah mengganti puasa tersebut di hari lain,” kata Ustadzah Ulfa Fauziah
Kapan batas membayar hutang puasa?
Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Salamah, ia mendengar ‘Aisyah RA mengatakan:
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar hutang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari Muslim)
“Dari hadits tersebut, sudah jelas bahwasannya batas akhir seorang diperbolehkan untuk mengganti puasanya adalah pada bulan Sya’ban,” ujar Ustadzah Ulfa Fauziah menjelaskan.
Dan melakukan qadha puasa Ramadhan sebaiknya sebelum berganti bulan Ramadhan berikutnya.
Baca Juga: 3 Pahala Didapat Sekaligus Jika Qadha Puasa Ramadhan di Waktu Ini, Kata Ustadz Abdul Somad
Tata cara
Berikut adalah bacaan doa niat dan cara pelaksanaan membayar hutang shaum Ramadhan:
1. Bacaan doa niat
Membaca niat sebaiknya dilakukan dari malam sebelumnya.
Berikut adalah bacaannya:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha'I fardhi syahri Ramadhaana lilaahi ta'aalaa.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
2. Bangun sahur
Saat makan sahur, boleh mengulangi niatnya yang dilafazkan semalam.
Kalau bisa laksanakan juga sholat tahajud untuk menambah pahala kebaikan.
3. Berpuasa
Berpuasa seperti biasa, menahan diri dari segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
4. Berpuka puasa
Doa buka puasa bayar hutang shaum sama dengan doa berbuka lainnya , yakni:
Allahumma lakasumtu wabikaa aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya : “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
Itulah dasar hukum melakukan qadha puasa Ramadhan, berikut tata cara pelaksanaannya. Jika masih memiliki hutang shaum, ayo segera bayar di bulan Sya’ban ini.***