مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa shaum Ramadhan karena keimanan dan semata-mata mengharap ridho Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” HR. al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266.***