Puasa Nisfu Syaban 2022 di Hari Jumat Haram, Kecuali...Ustadz Abdul Somad Menjelaskan

- 18 Maret 2022, 11:09 WIB
Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum puasa Nisfu Syaban di hari Jumat. / Tangkapan layar YouTube Love Islam
Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum puasa Nisfu Syaban di hari Jumat. / Tangkapan layar YouTube Love Islam /

DESKJABAR - Bulan Syaban saat ini telah memasuki pertengahan bulan, maka disebut juga dengan Nisfu Syaban

Banyak ulama menganjurkan agar memperbanyak amalan di waktu Nisfu Syaban, seperti sholat, membaca Al Quran dan puasa.

Namun, puasa Nisfu Syaban 2022 kali ini jatuh pada hari Jumat, 18 Maret 2022 yang mana menurut hadist, Rasulullah SAW melarang untuk puasa sunnah di hari Jumat.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Junub Atau Mandi Wajib Sesuai Sunnah, Ternyata Ini Manfaatnya Kata Ustadz Abdul Somad

Sementara puasa Nisfu Syaban 2022 kali ini bertepatan dengan puasa ayyamul bidh, apakah boleh menjalankan puasa Nisfu Syaban yang jatuh pada hari Jumat ini?

Terkait hal itu Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan mengenai larangan puasa sunnah di hari Jumat.

"Tidak boleh berpuasa Jumat tunggal sendirian. Maka kalau berpuasa di hari Jumat dahului hari Kamis. Kamis-Jumat," katanya dikutip DeskJabar dari kanal YouTube Belajar Islam dari Nol, pada video yang diunggah 6 Juni 2020, berjudul "PUASA DI HARI JUM'AT BOLEHKAH."

"Atau didahulukan hari Jumat, besok ditambah hari Sabtu. Jumat-Sabtu," tambahnya.

Ustadz Abdul Somad menuturkan menurut fatwa ulama Arab Saudi, jika bertepatan dengan puasa Daud maka diperbolehkan puasa pada hari Jumat sendirian.

Pelarangan hari Jumat puasa itu karena hari Jumat adalah hari raya umat Islam.

"Idul Fitri tak boleh, Idul Adha tak boleh, hari Jumat tak boleh," kata Ustadz Abdul Somad.

Sementara mengenai puasa Nisfu Syaban, Ustad Abdul Somad mengatakan bahwa hukumnya sunnah bila dikerjakan.

"Puasa Nisfu Syaban ini bukan wajib tapi sunnah. Maka bagi yang sanggup sehat puasalah. Bagi yang tidak sanggup ya gak apa-apa," katanya.

"Anggaplah ini bulan Syaban terakhir bagimu," sambungnya.

Ustadz Abdul Somad lantas memberikan penjelasan mengenai status hukum mengenai ibadah.

Baca Juga: Mandi Junub Setelah Subuh Tetap Sah untuk Puasa? Ini yang Tidak Boleh Kata Ustadz Abdul Somad

"Kalau perintahnya kuat namanya wajib lawannya haram, kalau perintahnya gak kuat namanya sunnat lawannya makruh, kalau perintahnya antara kuat dan gak kuat namanya sunnat muakad, kalau gak disruh dan gak dilarang namanya mubah," katanya.

"Saya anjurkan bagi pemula jangan dulu baca fikih banyak-banyak Hanafi, Maliki, Hambali, Safi'i pusing," tandas Ustadz Abdul Somad.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Youtube Belajar Islam dari Nol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah