Baca Juga: Apakah Deltacron Sudah Masuk Indonesia? Begini 6 Gejala Deltacron yang Perlu Diketahui
UAS menjelaskan pula, Syam, sekarang terbagi menjadi empat negara yaitu Suriah, Lebanon, Yordania dan Palestina. Hingga sekarang masyarakat muslim di negara-negara ini menghidupkan malam Nisfu Syaban.
Ketika zaman Khalid bin Ma'dan, kaum muslimin menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan sholat, dzikir dan berdoa. Mereka juga membakar kayu gaharu yang wangi di masjid agar hawa di masjid wangi.
Selain itu mereka menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan mengenakan pakaian terbaik, pakaian kebesaran mereka.
"Tapi para ulama zaman salaf di Kota Makkah-Madinah tidak merayakan malam Nisfu Sya'ban seperti di Syam. Mereka, para ulama zaman salaf di Makkah dan Madinah, melakukan ibadah di rumahnya masing-masing," ujar UAS.
"Jadi pada zaman salaf pun ada ikhtilaf di kalangan ulama, di antaranya cara menghidupkan malam Nisfu Sya'ban tadi," ujarnya lagi.
Ulama-ulama Syam menghidupkan malam Nisfu Syaban sehingga masjid-masjid ramai, karena mereka melakukan syiar. Syam bertetangga dengan Romawi dan daerah-daerah Persia yang saat itu masih menggaungkan kemusrikan.
"Maka dengan cara meramaikan masjid menghidupkan malam Nisfu Syaban, ulama-ulama Syam ingin menunjukkan kekuatan Islam kepada negara tetangganya yang bukan Islam," jelas UAS.
Sementara Mekkah,lanjutnya, tak bertetangga dengan negara-negara yang bukan Islam sehingga tak perlu menunjukkan syiar dengan cara itu.