Pada saat sedang berpuasa, kata UAS, seseorang dalam kondisi ihsan, atau merasakan bahwa Allah melihat dan mengawasi kita.
Ketika amal kita diangkat kepada Allah, Allah bertanya kepada malaikat. Ketika engkau bawakan catatan hamba-Ku tadi, mereka sedang apa.
Baca Juga: Kapan dan Tanggal Berapa Malam Nisfu Sya'ban 1443 H? Ini Hasil Keputusan RUKYATUL HILAL Indonesia
Malaikat menjawab mereka sedang berpuasa ya Allah.
"Orang yang sedang berpuasa dalam keadaan ihsan, yatu merasakan Allah melihatnya. Dengan demikian, catatan amalan yang disampaikan manakala kita dalam keadaan ihsan nilainya sangat tinggi," ujar UAS.
Kondisi ihsan ini selain terjadi pada saat berpuasa, terjadi pula pada saat shalat. Pada saat shalat, seseorang tak berani menggerak-gerakan tubuhnya di luar gerakan shalat yang telah ditentukan, meskipun hanya untuk mengedarkan pandangan ke sekeliling.
"Pada saat shalat kita merasakan berhadapan dengan Allah dan Allah melihat kita secara langsung, itulah kondisi ihsan," kata UAS.
Pengampunan Allah SWT
“Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam Nisfu Syaban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya." (HR Ibnu Majah)