Benarkah Ziarah Kubur Itu Bid'ah? Apakah Penghuni Alam Kubur dapat Mendengar Doa? Buya Yahya Menjawabnya

- 16 Maret 2022, 19:10 WIB
 Buya Yahya : ziarah kubur  itu sunnah.
Buya Yahya : ziarah kubur itu sunnah. /YouTube Al - Bahjah TV

 

 

DESKJABAR - Ziarah kubur bagi sejumlah umat Islam setengah wajib dilakukan.

Apalagi saat menjelang Ramadhan dan pada hari Raya Idul Fitri, ada kebiasaan orang melakukan ziarah kubur.

Saat melakukan ziarah kubur, biasanya para peziarah membaca doa pendek, surat Yasin, bahkan membaca Al Qur'an.

Terkadang para peziarah ini membawa serta berbagai macam bunga, juga air saat melakukan ziarah kubur.

Baca Juga: Rizky Febian Bungkam Saat Penuhi Panggilan Bareskrim Polri Terkait Kasus Doni Salmanan

Ada pendapat, ziarah kubur boleh dilakukan, namun ada juga yang berpendapat itu adalah bid'ah.

Tentang ziarah kubur ini Buya Yahya membahasnya yang diunggah kanal YouTube Zhafran Alfarizqi, 7 Desember 2020, berjudul "Buya Yahya II Apakah Penghuni Alam Kubur Bisa Mendengar Ketika Diziarahi?"

Menurut Buya Yahya, disepakati masalah orang meninggal mendengar orang hdup.

"Memang ada perbedaan (pendapat) sebagian berpendapat tidak mendengar. Tapi Nabi pernah menyeru (beberapa nama orang yang sudah meninggal) waktu selesai perang Badar, Ya Syaibah, dan seterusnya," cerita Buya Yahya.

Baca Juga: PERSIB BANDUNG Bentrok PERSEBAYA, Robert Alberts : David da Silva Jadi Tumpuan dan Sumber Gol

Bahkan saat itu sahabat Nabi, Utsman bertanya, "Ya Rasulullah mereka tidak mendengar mereka sudah mati masa mendengar. Tapi Nabi menjawab engkau tidak lebih mendengar dari mereka. Artinya mereka mendengar."

Selain itu, kata Buya Yahya, tanda orang meninggal itu mendengar, adalah kita diperintahkan Nabi, kalau ziarah kubur mengucapkan assalamualaikum.

"Ini mengisyaratkan mereka mendengar. Mereka mendengar salam kita. Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. Wa inna insyaa alloohu bikum laahiquun. Nasalullooha lanaa walakumul 'aafiyah," urai Buya Yahya.

Baca Juga: 1 ton Sabu dari Iran Diselundupkan Lewat Pantai Madasari Pangandaran, Ini Cara Yang Digunakan Para Tersangka

Arti dari salam tersebut adalah: "Semoga kesejahteraan terlimpah kepada kalian, para penghuni kubur, dari kaum Mukminin dan muslimin, dan sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian". (HR Ibnu Majah)

Itu, kata Buya Yahya, haditsnya shohih.

Jadi, tegasnya, orang meninggal dunia itu mendengar omongan, tak usah diragukan lagi.

Bahkan, katanya, dalam hadits juga disebutkan, waktu ada orang menguburkan jenazah akan mendengar terompah kaki berjalannya saat peziarah meninggalkannya.

Tempat alam barzah itu bukan di bumi kubur itu. Kubur itu hanya menyimpan jasad seorang manusia. Alam barzah ini digambarkan sebagai sebuah alam.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Banyak Orang Ziarah Kubur, Begini Doa Lengkapnya Kata Ustadz Abdul Somad

"Alam itu ada alam rahim, alam dunia, alam barzah, alam akhirat. Alam rahim dan alam dunia itu beda, gedean mana? Dunia. Alam barzah dengan alam dunia itu dikatakan perbandingannya seperti alam rahim dengan alam dunia. Gede alam barzah. Seperti apa dan dimana tempatnya? Anda mati baru tahu nanti," papar Buya Yahya.

Kemudian setelah itu ada alam akhirat terdiri dari surga dan neraka yang sangat luas.

"Jadi alam dunia dan barzah beda, undang-undangnya pun beda. Sampai Imam Ali mengatakan itu punya ruh mutlak, tidak terikat dengan materi. Artinya bisa melihat dengan cara undang undang alam barzah, bisa melihat Amerika, Jepang dsb dalam satu saat," jelasnya.

Cuma cara pandang ruh di alam barzah bukan dengan cara pandang syahwat.

"Undang-undangnya juga undang-undang alam barzah, yaitu amal baik dan buruk. Jadi kalau orangtua melihat anak perempuannya melayani suaminya dengan baik, bagi seorang ibu itu amal baik. Bukan melihat hubungan (fisiknya), karena gak ada syahwat di situ. Jadi mereka mendengar melihat," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Tradisi Ruwahan Menjelang Puasa Ramadhan Tidak Boleh Dihilangkan? Begini Kata Buya Yahya

Dengan demikian, doa yang kita panjatkan untuk orang yang sudah meninggal bisa dilakukan dimana saja, tidak hanya saat ziarah kubur.

Terkait dengan ziarah kubur, Buya membahasnya lebih dalam. Yang Nabi ajarkan bukan hanya masalah doa (karena doa bisa dilakukan dimana saja), namun lebih jauh lagi ziarah kubur itu mengingatkan manusia yang hidup akan akhirat.

"Bahwasanya kita kan mati, semakin hari kita semakin dekat dengan ini liang (kuburan). Agar kita sadar untuk semakin giat beribadah. Memanfaatkan waktu yang tersisa, memanfaatkan hembusan napas yang masih ada. Setelah itu mendoakan, dekat nyampe jauh juga nyampe. Jangan sampai ziarah kubur malah gak berdoa. Itu keterlaluan," urainya.

Ia menegaskan, doa di atas kubur itu sah. Demikian juga dengan membaca Al Qur'an di atas kubur juga sah.

Baca Juga: Puasa Ramadhan bisa Hapus Dosa Masa Lalu, Lakukan juga Amalan ini, Kata Ustadz Adi Hidayat

"Baca Qur'an di sawah sah, dimana saja sah. Jangan sampai dirubah baca Qur'an di kubur jadi harom," katanya.

Doa akan dikabul jika dengan amal sholeh.

"Jadi kalau gak bisa ke kubur doa saja. ziarah kubur itu sunnah," ujar Buya Yahya.***

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah