Menurut Buya Yahya, disepakati masalah orang meninggal mendengar orang hdup.
"Memang ada perbedaan (pendapat) sebagian berpendapat tidak mendengar. Tapi Nabi pernah menyeru (beberapa nama orang yang sudah meninggal) waktu selesai perang Badar, Ya Syaibah, dan seterusnya," cerita Buya Yahya.
Baca Juga: PERSIB BANDUNG Bentrok PERSEBAYA, Robert Alberts : David da Silva Jadi Tumpuan dan Sumber Gol
Bahkan saat itu sahabat Nabi, Utsman bertanya, "Ya Rasulullah mereka tidak mendengar mereka sudah mati masa mendengar. Tapi Nabi menjawab engkau tidak lebih mendengar dari mereka. Artinya mereka mendengar."
Selain itu, kata Buya Yahya, tanda orang meninggal itu mendengar, adalah kita diperintahkan Nabi, kalau ziarah kubur mengucapkan assalamualaikum.
"Ini mengisyaratkan mereka mendengar. Mereka mendengar salam kita. Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. Wa inna insyaa alloohu bikum laahiquun. Nasalullooha lanaa walakumul 'aafiyah," urai Buya Yahya.
Arti dari salam tersebut adalah: "Semoga kesejahteraan terlimpah kepada kalian, para penghuni kubur, dari kaum Mukminin dan muslimin, dan sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian". (HR Ibnu Majah)
Itu, kata Buya Yahya, haditsnya shohih.
Jadi, tegasnya, orang meninggal dunia itu mendengar omongan, tak usah diragukan lagi.