"Masalahnya apa dulu kenapa sampai puasanya bolong. Satu sisi orang lain menjalankan ketaatan kepada Allah, lalu anda anda tidak taat dengan tidak puasa. Masalahnya apa?," tanya Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, berkaitan dengan hutang puasa yang bertahun-tahun belum terganti, adalah kewajibannya tetap hutang puasa itu harus terganti atau dengan kata lain harus dibayar.
Apapun alasannya, jika batal secara disengaja atau tidak disengaja, batal puasa itu namanya hutang yang tetap harus dibayar.
Lalu bagaimana caranya menggantinya?
"Perkirakan jumlahnya, lalu kemudian coba maksimalkan," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Anda bisa prediksikan, berapa saja jumlah puasa yang terlewat, jikapun jumlah puasanya tidak diketahui, tunaikan puasanya, laksanakan, maksimalkan," imbuh Adi Hidayat.
Lalu, kapan waktu untuk membayar puasanya? Adi Hidayat menjawab, pembayaran hutang puasa wajib bisa beriringan dengan puasa sunnah Senin Kamis.
"Bisa mulai di Senin dan kamis, mungkin lebih ringan karena ada yang berpuasa sunnah pada hari itu," kata dia.
Yang jelas ketika kita puasa qadha bersamaan dengan puasa sunnah Senin, artinya kita mendapatkan pahala puasa 2 sekaligus, pahala hutang puasa wajib terbayar dan pahala puasa sunnah juga dapat.
"Silahkan anda ganti hutang puasa anda. Qodokan puasa anda, prediksikan puasa anda, laksanakan sedapat mungkin, anda tunaikan walaupun tidak tahu jumlah pastinya," imbuhnya.