DOSA JARIYAH WANITA Tetap Mengalir Walau Setelah Mati, Bagaimana Menghapusnya? Begini Kata Ustadz Abdul Somad

- 7 Maret 2022, 15:28 WIB
Ilustrasi, wanita akan bernasib menyedihkan jika terjebak dosa jariyah
Ilustrasi, wanita akan bernasib menyedihkan jika terjebak dosa jariyah /

DESKJABAR - Dosa jariyah wanita tetap mengalir ,bahkan setelah mati, kata Ustadz Abdul Somad. Lalu bisakah dosa Jariyah dihapuskan? Bagaimana caranya?

Ustadz Abdul Somad Dalam Video YouTube iProject 83 judul ,Hati-hati dosa jariyah, Dosa yang terus mengalir bagi para wanita, diunggah tanggal 30 April 2020,  mengatakan "Betapa bahayanya dosa jariyah Ini,sehingga Nabi Muhammad SAW selalu mengingatkan umatnya untuk tidak terjebak atau melakukannya."

Rasulullah SAW selalu mengajak umatnya untuk menyadari betapa sedihnya nasib seseorang yang terjebak dosa jariyah.

Dosa nya akan mengalir terus walau yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

Ada prinsip hidup dalam Al-qur'an yang perlu dipahami. Prinsip ini harus menjadi perhatian .

Dalam sebuah surah, Allah SWT berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Artinya: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” – QS Yasin ayat 12.

Baca Juga: DOSA GHIBAH, Suka Ngomongin Orang Lain di Belakang, Lebih Hina dari Zina, Begini Cara Taubatnya

Wanita merupakan ciptaan Allah SWT yang mulia. Namun demikian, wanita juga dapat menjadi cobaan bagi seorang laki-laki. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Tidaklah ada sepeninggalku fitnah (cobaan) yang paling berbahaya bagi lelaki selain fitnah (cobaan) terhadap wanita.” – HR Bukhari dan Muslim.

Bahayanya, dosa jariyah akan tetap dilimpahkan kepada mereka sekalipun tak lagi melakukan perbuatan maksiat tersebut .

Kedudukan wanita dalam Al Qur'an sangatlah dimuliakan dan Istimewa dimata Allah. Dan seorang laki-laki muslim diperintahkan untuk selalu menghormati dan menghargai wanita.

Ustadz Abdul Somad menyatakan bahwa selama foto tersebut tidak membangkitkan nafsu syahwat laki-laki, maka diperbolehkan untuk mengunggahnya.

Lebih jauh Ustadz Abu Somad mengatakan, " Foto yang diunggah dapat berupa foto bersama-sama dengan menutup aurat, memakai pakaian longgar, dan tidak berpose memancing syahwat laki-laki."

Menyebarkan berita bohong yang menyebabkan banyak orang terpengaruh dan akhirnya berbuat maksiat. Ini masuk ke dosa Jariyah juga.

Mempelopori perbuatan maksiat, maksudnya melakukan perbuatan maksiat di depan orang lain. Sebab, hal tersebut bisa jadi membuat orang lain mengikutinya.

Baca Juga: Ternyata! Dosa Jariyah Dapat diampuni Oleh Allah SWT, Lakukan Hal Ini, Kata Buya Yahya

Sebetulnya perbuatan ini tak hanya menjadi dosa jariyah wanita, tapi bisa juga kaum laki-laki. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

Artinya: “Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” – HR Muslim.

Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 25 berfirman:

لِيَحْمِلُوْٓا اَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِ ۙوَمِنْ اَوْزَارِ الَّذِيْنَ يُضِلُّوْنَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَزِرُوْنَ ࣖ

Artinya: “(ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.”

Dari Hadist dan Firman Allah itu menunjukkan bahwa betapa bahayanya dosa Jariyah jika dilakukan.

Lalu bagaimana caranya kita bertobat jika dosa Jariyah itu sudah terjadi dan menyebar ke ribuan orang,

Tata cara bertaubat dari dosa jariyah

Kembali ke persoalan dosa jariyah. Bagaimana cara taubatnya?

Dalam kitab Faidhul Qadir, oleh Syaikh Zainuddin Muhammad al-Munawi, dijelaskan:

“Bagaimana caranya bertaubat dari dosa sebab mengajak orang banyak melakukan kemaksiatan ketika sudah banyak yang melakukannya? Caranya dengan menyesalinya dan mencegah orang lain melakukannya sebisa mungkin.” (Faidhul Qadir, terbitan Darul Kutub ‘Ilmiyyah, Juz 6: 162).

Dalil itu berarti bahwa bertaubat dari dosa jariyah adalah dengan menyesalinya dan sebisa mungkin melakukan pencegahan atas segala keburukan yang berasal dari ulahnya sendiri.

Kenapa sebisa mungkin? Karena setiap manusia tetap memiliki keterbatasan.

Baca Juga: Hati-hati, Ada DOSA ZINA WANITA, Tanpa Disadari Termasuk Dalam DOSA JARIYAH, Kata Ustadz Abdul Somad

Bayangkan, kalau dosa tersebut berasal dari ribuan orang maksiat yang kemudian sumbernya ternyata hanyalah berasal darinya, bagaimana mungkin ia mampu menghentikan semua orang yang terlibat?

Maka, cara bertaubat yang paling benar adalah:

Menyesali dan berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Menutupi kesalahan dengan amalan-amalan jariyah yang baik, seperti bersedekah, infak, dan menyantuni anak yatim.

Ikut menyiarkan kebenaran, serta menentang kesalahan yang telah ia lakukan dulu. Kalau ia pernah menulis buku yang sesat, maka ia harus menulisnya kembali di atas alur kebenaran.

Kalau ia pernah berdakwah dengan ajaran sesat, maka ia harus memukul ajarannya dulu dengan ajaran baru yang dibenarkan dalam Islam.

Kalau dulu ia pernah menyebarkan berita-berita bohong dan foto-foto yang tidak dibenarkan secara syara’, maka “semaksimal” mungkin (sesuai kemampuannya), dokumen tersebut harus dimusnahkan.

Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu amal jariyah dan dosa jariyah lengkap dengan tata cara taubatnya.
Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam bissawab.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah