Network
DESKJABAR - Jumat, 4 Maret 2022 kaum muslim sudah memasuki hari pertama Bulan Syaban.
Bulan Syaban bukan hanya bulan agung dan istimewa seperti dikisahkan Rasulullah SAW, namun Syaban adalah juga bulan persiapan menuju ramadhan
Kenapa harus dipersiapkan? karena belum tentu kita bisa hidup atau bertemu kembali dengan ramadhan di tahun berikutnya.
“Kalaupun mati di tengah-tengah jalan, maka mati diatas niat yang mulia,” Ucap Ustadz Riza Basalamah dalam sebuah ceramah yang dikutip Deskjabar.com dari kanal Taman Surga berjudul “Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan-Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA, diunggah 27 April 2017
Seperti kita ketahui ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu setiap kaum muslim karena begitu banyak amalan yang dapat dilakukan dan akan mendapatkan ganjaran pahala berlipat.
Ramadhan juga bulan yang di mana Allah SWT akan memberikan rahmat di 10 hari pertama, maghfirah (pengampunan dosa-dosa) di 10 hari kedua dan pembebasan dari api neraka pada 10 hari ketiga.
Dengan begitu banyak keistimewaan dan keagungan di dalamnya, Ustadz Syafiq Riza Basalamah memberikan penjelasan tentang beberapa persiapan yang sebaiknya kaum muslim lakukan di bulan Syaban ini sebelum memasuki ramadhan.
Berikut langkah-langkahnya :
1. Bersih-bersih diri.
“Lihat kewajiban-kewajiban. Apakah selama 10 bulan mulai Syawal sampai Rajab dan mau Syaban sudah dilaksanakan semuanya atau masih ada yang belum,” kata Ustad Syafiq Riza Basalamah.
Ustadz Riza mengatakan, terkadang banyak orang terjebak dalam dosa tapi merasa tak berdosa. Apa penyebabnya?, karena mereka tak mengerti dan nggak paham ilmunya mana dosa mana pahala, mana yang boleh mana yang tidak.
Untuk itu, Dia menyarankan umat muslim untuk terus belajar meningkatkan ilmu agama agar semakin mengerti dan paham tentang rambu-rambu.
2. Belajar ikhlas.
Kira-kira sejauh ini, apakah amalan (sedekah, puasa, sholat,berdoa dan seterusnya) diterima atau tidak oleh Allah SWT.
Karena syarat diterimanya amalan adalah ikhlas lillahi ta’ala dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
“Jadi ingat, kita dituntut (melakukan amalan) itu untuk ikhlas lillahi ta’ala dan belajar terus (ilmu agama) mana yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW,” ujar Ustadz Riza.
