Bahwasannya, Allah SWT menguasai Arsy, janganlah dibayangkan di benaknya kita Allah SWT duduk di atas Arsy.
“Allah SWT tidak butuh tempat, sebelum adanya Arsy, Allah SWT sudah ada. Setelah Arsy ada, bukan berarti Allah SWT bertempat di atas Arsy,” ujar Buya Yahya
Dan dialog antara Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT di Arsy, lanjut Buya Yahya, tidak beda dengan dialog Nabi Musa AS dengan Allah SWT di Bukit Tursina.
“Saat diajak bicara oleh Allah SWT, waktu itu Nabi Musa AS berada di bukit Tursina. Siapa yang di bukit Tursina? Allah SWT atau Nabi Musa AS? Ya, Nabi Musa. Allah SWT ada, tapi Allah SWT tidak membutuhkan tempat,” ujar Buya Yahya.
Baca Juga: GEJALA OMICRON, Minum Ramuan Herbal Ini, Nyeri dan Gatal di Tenggorokan Sirna
Kemudian masalah apakah Nabi Muhammad SAW melihat Allah SWT dengan mata kepalanya langsung dalam Isra Miraj, Buya Yahya mengatakan para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini.
“Jadi ulama terbagi dalam dua pendapat mengenai hal ini. Sebagian mengatakan Nabi Muhammad SAW melihat Allah SWT dengan mata kepala beliau yang suci. Caranya bagaimana, sudahlah. Karena peristiwa Isra Miraj itu mu’jizat, caranya tidak boleh ditanyakan,” kata Buya Yahya.
Namun secara garis besar, jumhur ulama kebanyakan mengatakan, Nabi Muhammad SAW tidak melihat Allah SWT dengan mata kepala beliau. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW melihat dengan hatinya.
“Ini adalah perbedaan di antara ulama. Yang pasti terjadi dialog antara Allah SWT dengan Nabi Muhammad SAW. Caranya bagaimana, hanya Allah dan Nabi Muhammad saja yang tahu. Kita tidak mengerti bagaimana cara berdialog Allah SWT dengan Nabi Muhammad SAW,” tutur Buya Yahya.***