DESKJABAR - Isra Miraj mengandung dua makna, perjalanan horizontal (isra) dan perjalanan vertikal (miraj).
"Isra berarti perjalanan horizontal Masjid al-Haram ke Bayt al-Maqdis, dan Miraj adalah perjalanan vertikal Bayt al-Maqdis ke Sidrah al-Muntaha," kata Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A.
Dalam kanal YouTube Qolbu Quran, 4 Februari 2019, berjudul ‘Kedahsyatan Isra Mi'raj’, KH Nasaruddin Umar menjelaskan, bagi umat Islam, yang paling penting adalah makna miraj.
"Ini berkaitan dengan target kita yang akan pulang ke haribaan Yang Maha Esa, Allah SWT," katanya.
Miraj itu bermakna hubungan kita dengan Allah SWT, kedekatan kita kepada Yang Maha Kuasa.
Seseorang bisa miraj hanya jika ia menjadi hamba yang ikhlas hanya kepada Allah SWT, bukan ke zat yang lain.
KH Nasaruddin Umar menyebutkan, sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sholat merupakan miraj- nya orang-orang yang beriman.
Baca Juga: LANGSUNG KAYA RAYA, Dikejar Kejar Rezeki Cukup Lakukan 4 Hal Ini, Begini Kata Syekh Ali Jaber
Artinya, sholat itu bermakna hubungan umat dengan Allah Sang Pencipta.