"Tak semua hamba itu bisa miraj, hanya hamba Allah yang 'nempel' dengan Tuhan, menyatu dengan Tuhan, yang miraj dan 'naik' (ke dekat Allah)," katanya.
Dalam Isra Miraj terkandung makna 'lailan" yang bisa berarti malam, kesunyian, kerinduan, kepasrahan, kesyahduan, dan kekhusyuan.
Jika ingin miraj, mencapai kedekatan dengan Allah hendaknya saat berdoa didasari kepasrahan, kekhusyuan, dan menggunakan energi feminin, bukan maskulin.
Baca Juga: TUYUL Ternyata Tak Bisa Mencuri Uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Ini Alasannya
Artinya, energi yang lemah lembut (feminin) bukan keangkuhan (maskulin).
"Orang yang hanyut dengan cinta, spiritualnya tinggi, emosionalnya cerdas, insya Allah akan cepat naik ke atas. Maka malam hari adalah waktu yang baik untuk beribadah," papar mantan wakil menteri agama RI ini.
Barangsiapa yang menuntut martabat ketinggian, katanya, maka begadanglah di malam hari.
Baca Juga: GEJALA OMICRON, Minum Ramuan Herbal Ini, Nyeri dan Gatal di Tenggorokan Sirna
"Kan sholat itu kebanyakan malam hari, Maghrib, Isya, Tarawih, Lail, Witir, Fajar, qobla Subuh, atau sholat Fajar. Yang siang kan cuma dhuhur, Ashar. Karena siang itu yang aktif pikiran kita. Pikiran itu sulit menangkap Tuhan, ragu melulu akal ini," jelasnya.
Nabi, katanya menerima wahyu kebanyakan di malam hari. Artinya, Allah lebih dekat dengan hambanya di malam hari ketimbang siang.