Network
Kata Ustadz Oemar Mita, sebenarnya bahagia dalam kehidupan seseorang yang beriman itu adalah sederhana.
"Bagi orang yang beriman itu tidak ditandai dengan fasilitas atau yang berbentuk material," kata Ustadz Oemar Mita.
Kata Ustadz Oemar Mita, bahagianya orang yang beriman adalah ketika hatinya dilapangkan oleh Allah SWT. Maka ini adalah orang yang paling bahagia.
Karena sesungguhnya kunci kebahagiaan makhluk itu sebagaimana Allah sebutkan dalam surat Al Insyiroh ayat yang pertama.
Kata Ustadz Oemar Mita, surat tersebut artinya "sesungguhnya bukankah Kami yang melapangkan hatimu, bukankah Kami yang melapangkan jiwamu".
Baca Juga: 3 Syarat Bikin SIM Mobil dan Motor. Persyaratan Pemohon SIM Yang Berlaku
"Karena kebahagiaan itu ditandai dengan kelapangan hati dan kelapangan jiwa. Maka berapa banyak orang yang mendapatkan materi dan finansial yang banyak, tetapi hatinya sempit. Berakhir dengan tali di gantungan atau mati karena bunuh diri," kata Ustadz Oemar Mita.
Menurut Ustadz Oemar Mita, berapa banyak orang yang mendapatkan ketenaran dunia, tetapi jiwanya sempit juga mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara cara tragis.
Karena sesungguhnya kebahagian itu terdapat pada seseorang yang Allah pilih dengan melapangkan hatinya dan jiwanya. Bisa jadi dia dari orang kaya atau tidak kaya.
"Maka ketika kita telah memahami bahwa bahagia sebenarnya sederhana, maka bahagia itu identik ketika hati kita sehat. Karena hati yang sehat akan menjadi sebab primer," kata Ustadz Oemar Mita.
