Network
Baca Juga: Dago, Kawasan Elite di Bandung Utara, Ternyata Dulunya Sebuah Hutan Angker Tempat ‘Silih Dagoan’
Namun, dosa yang dimiliki oleh orang yang dibicarakannya akan dipindahkan juga ke orang yang melakukan dosa ghibah tersebut.
Jika orang yang melakukan dosa ghibah tersebut tidak memiliki pahala, maka dosa dari orang yang dibicarakannya akan berpindah kepada dirinya.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini:
Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) sholat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029).
- Azab di akhirat
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ketika seseorang membicarakan keburukan kita, maka jasad orang yang dibicarakannya, oleh Allah SWT akan dibuat menjadi bangkai.
Jadi, jika seseorang yang melakukan dosa ghibah itu tidak taubat, maka di akhirat nanti, seseorang tersebut diminta memakan bangkai tersebut.
Hal tersebut sebagaimana dalam Surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:
“Janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. (QS. Al-Hujurat: 12).
