Horor, Misteri Para Penghuni Pemujaan Di Gunung Padang Terkuak, Ujar Om Hao

- 14 Februari 2022, 11:48 WIB
Horor, Misteri Para Penghuni Pemujaan Di Gunung Padang Terkuak, Ujar Om Hao  /ANTARA JABAR/Nurul Ramadhan/agr.
Horor, Misteri Para Penghuni Pemujaan Di Gunung Padang Terkuak, Ujar Om Hao  /ANTARA JABAR/Nurul Ramadhan/agr. /

DESKJABAR – Banyak orang percaya, bahwasanya gunung Padang Indonesia adalah sebuah peradaban yang hebat pada masanya.

Gunung Padang bentuknya seperti pyramid peninggalan suku maya yang berundak tiap undakknya ada ruangan khusus.

Gunung Padang artefak peninggalan yang menunjukkan betapa hebatnya sejarah bangsa ini batunya bisa dimainkan musik gamelan.

Baca Juga: 8 Tanaman Pengusir Ular yang Ampuh, Bisa Ditanam di Halaman Rumah, No 6 Luar Biasa Ular Kobra Takut

Pada kesempatan kali ini, tim Kisah Tanah Jawa menyempatkan diri retrocognition ke Gunung Padang yang dipercaya sebagai situs tertua yang ada di Indonesia.

Banyak cerita lintas masa yang terekam di tempat ini, seperti apa ceritanya? Mari kita simak bersama.

“Gunung padang fungsinya sebagai laboratorium astronomi digunakan untuk menghitung satu putaran galaxy (kalender origom) atau pergerakan astronomi lainnya sama persis dengan suku maya,” kata Om Hao dikutif Kanal YouTube Kisah Tanah Jawa: Menjarah Sejarah Dari Masa Purba (Part 1), 19 Okt 2018.

Gunung padang menjadi bukti majunya peradaban leluhur nusantara gemah ripah loh jinawi.

Gunung padang sebuah bunkti atefak peradaban ilmu perbintangan baru ada sekitar 400-500 SM.

Awal gunung Padang mulai dibuka dan rame dikunjungi masyarakat luas mulai pada tahun 2000an.

Gunung Padang baru  diketemukan peneliti arkeolog pada tahun 1995, banyak tangga berundak tiap tangga berundak terdapat ruang-ruang seperti ruang tamu, ruang seni, ruang meditasi, dan laboratorium.

Baca Juga: SAKIT TENGGOROKAN, Gejala Tidak Umum OMICRON, Obati Dengan Rempah di Dapur, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar

Usia para penungunya rata-rata 25000 tahunan bisa membuat batun banyak yang kaya akan kandungan logam untuk gamelan.

Gamelan biasanya digunakan untuk menyambut tamu, akan tetapi bukan tamu dari kerajaan sebelah, misalnya gunung Padang dekat dengan gunung agung pangrango.

Dulunya pada masanya oleh masyarakat setempat dijadikan pusat pemujaan pada dewa matahari.

Yang kini menjadi Ilmu astronomi peradaban teknologi, banyak ruangan-ruangan disitu ada ruang kesenian, ruang data, ruang ada batu kursi petapa teleportasi, ruang energi pancaran gelombang sonar betenaga  angin yang berputar, kendaraan angin dijadikan kendaraan para petapa jaman dulu.

“Saya pernah k'sini, emang takjub bgt ketika liat batu-batu besar & panjang satu meteran yang jika dilogika muncul pertanyaan "bagaimana cara membuat'nya pada jaman dahulu?"katanya.

“Dari info yg saya dapat dari juru kunci Gunung Padang, tempat ini sering dimanfaatkan untuk memanjatkan do'a atau bersemedi, ada jg yg datang kesini untuk tujuan tertentu entah itu pesugihan, kekuatan, kedudukan, dll,, Bahkan ada yg mengatakan artis atau tokoh terkemuka Indonesia banyak yg kesini untuk tujuan tertentu tadi meminta penglarisan dan jabatan,”ucapnya.

Baca Juga: KASUS SUBANG Ada Campur Tangan Dukun, Inilah Kesaksian Mbak Suci Saat Pencarian Barang Bukti

“Dan ada pula masyarakat yang berkunjung untuk  dua hal  waktu sakral menaiki gunung Padang sampai ke tingkat paling atas yg dilakukan secara kontinyu. Tradisi sudah turun temurun, yaitu waktu peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W & datang'nya bulan Sura/Muharam sebagai bentuk keyakinan religious. Kurang lebih seperti itu yg saya dapatkan ketika berkunjung kesana,” ucapnya.

“Saya kesana karena saat itu saya memang penasaran dg tempat itu dan hanya sebatas ingin tahu, Alhamdulillah rasa penasaran saya terbayarkan, meski rasanya belum cukup dan masih ada keinginan untuk kesana lagi,”ujarnya.

“Situs gunung Padang sdh ada skitar 11000 - 12000 SM, Kala itu dihuni oleh para manusia yang berbadan tinggi besar ukuran raksasa dan berperadaban sangat besar pula,”katanya

“Maka penghuninya Jadi sangatlah mudah membuat piramid batu dalam berbagai bentuk untuk membuat sebuah bangunan pemujaan dan gamelan di gunung Padang,”ucapnya.

“Hanya saja bangunan dan para penghuninya tersebut  berakhir setelah adanya gempa bumi dan tsunami mahadasyat setinggi gunung akibat "Cincin Api berevolusi" yaitu gunung Toba purba, gunung Tambora purba, gunung Krakatau purba meletus,”ujarnya.

Baca Juga: TAHU dan TEMPE Naik? Begini Komitmen Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Harga dan Stok

Kemudian munculah masa peralihan jaman kesatria tangguh asal Hindustan Aji Saka di era awal 2 Masehi mulai membangun adanya peradaban baru di tanah jawa,”tutur Om Hao.

Disclaimer: Konten ini hanya hiburan semata, maaf bila ada kesamaan nama tempat hanya kebetulan semata.*** 

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Om Hao


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x