DESKJABAR– Masyarakat mulai khawatir harga tahu tempe akan naik di pasaran. Mereka juga khawatir karena kondisi yang tak menentu, kedua bahan pangan ini akan langka untuk ditemukan.
Tahu dan tempe merupakan sumber protein yang berasa dari kedelai dan paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Keberadaan tahu dan tempe ini biasa ditemui baik di rumah-rumah warga maupun rumah makan komersial.
Baca Juga: KASUS SUBANG Belum Terungkap, Ini Ajakan dr. Sumy Hastry , Transaksi Mencurigakan Jadi Sorotan
Oleh karena itu, kestabilan stok dan harga kedelai harus terus dijaga agar masyarakat bisa terus mengkonsumsi tahu tempe.
Melansir dari Kemendag.go.id, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan mengungkapkan, Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga kedelai nasional.
Koordinasi dengan importir kedelai serta perajin tahu dan tempe terus diperkuat. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok kedelai nasional aman, meski terjadi kenaikan harga kedelai yang signifikan selama dua minggu terakhir.
Kenaikan harga disinyalir akibat adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi.
Penyebab lain adalah karena terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mendorong petani kedelai menaikkan harga.