Papeda Dikenal sebagai Makanan Komunikasi Masyarakat Papua, Modal Untuk Mengembangkan Kuliner di Nusantara

- 2 Februari 2022, 21:27 WIB
Papeda disajikan dengan kuah kuning dan ikan tude bakar
Papeda disajikan dengan kuah kuning dan ikan tude bakar /Tangkapan layar Channel Bedah Rasa/

DESKJABAR – Ketika menyusuri kuliner di nusantara, ketemulah dengan masakan papeda yang boleh terbilang cukup dikenal di daerah Papua.

Indonesia adalah negara yang mempunyai beragam kesenian daerah hal itu merupakan kekayaan suatu bangsa dengan beragam suku bangsanya.

Budaya daerah dapat memperkaya budaya bangsa yang bisa mengharumkan manca negara. Pengaruh keberadaan papeda terhadap pembangunan sosial budaya masyarakat di papua adalah merupakan ciri khas budaya masyarakat di sana. 

Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Polda Jabar Terus Mengejar, Serumit dan Sesempurna Apa Kasus Subang?

Baca Juga: Akibat Kebiasaan Anak, Malaikat Pemberi Rezeki Enggan Masuk Rumah, Ustadz Adi Hidayat Beberkan Kebiasaan Itu

Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar. Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah kolesterol, dan cukup bernutrisi. 

Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan. Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika. 

Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan. Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben menyatakan, bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari. 

Pada umumnya, papeda dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol. Namun, papeda dapat juga dikombinasikan dengan ikan gabus, kakap merah, bubara, hingga ikan kue.

Baca Juga: Asal Usul NYI RORO KIDUL yang Cantik Jelita: Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, MENGEJUKAN!

Selain kuah kuning dan ikan, bubur papeda juga dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang diolah dari daun melinjo muda yang ditumis dengan bunga pepaya muda dan cabai merah. 

Papeda merupakan makanan yang eksotis dan unik sehingga mulai dicari oleh petualang kuliner. Kini, papeda dapat ditemukan di beberapa restoran di Jakarta.

Salah satu restoran yang menyediakan papeda sebagai menunya adalah Restoran Yougwa di kawasan Kelapa Gading yang merupakan cabang dari Restoran Yougwa cabang Danau Sentani, Jayapura. 

Keunikan suatu daerah dapat dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan kuliner. Karena papeda dikenal sebagai makanan komunikasi oleh masyarakat papua, hal itu sebagai sikap yang baik terhadap kebudayaan daerah. 

Baca Juga: HATI-HATI Puasa di Bulan Rajab Jangan Seperti Ini, Ustadz Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan

Channel Bedah Rasa, Jul 26, 2019, dengan judul Begini Cara Makan Papeda Yang Benar menyebutkan, dalam deskripsinya yaitu Papeda adalah makanan transisional masyarakat Papua dan Maluku. Ke dua daerah ini banyak terdapat pohon sagu. Papeda terbuat dari sagu yang dilarutkan dan dimasak air. Papeda adalah makanan pokok ke dua daerah tersebut.

“Kali ini Bedah Rasa sedang berada di kota Timika Papua. Kesempatan ini saya gunakan untuk menikmati papeda yang disajikan dengan kuah kuning,” katanya. 

Yang menarik, cara makannya adalah dengan menggulung papeda menggunakan 2 garpu. Tapi sebelumnya kuah kuning harus ditaruh di atas piring supaya tidak lengket. Sebab papeda bentuknya seperti lem. Jadi harus ada kuahnya supaya tidak lengket.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Chanel Bedah Rasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah