Puasa Rajab 2022 bagi Warga Nahdlatul Ulama (NU) Mulai Hari Kamis Tanggal 3 Februari 2022 (1 Rajab 1443 H)

- 2 Februari 2022, 07:52 WIB
Ilustrasi Rajab 1443H, Mulai puasa Rajab 2022 untuk warga NU mulai Kamis 3 Februari 2022 karena tanggal 1 bulan Rajab jatuh pada hari Kamis
Ilustrasi Rajab 1443H, Mulai puasa Rajab 2022 untuk warga NU mulai Kamis 3 Februari 2022 karena tanggal 1 bulan Rajab jatuh pada hari Kamis /Mohammed _Hassan

DESKJABAR- Apakah sekarang bulan Rajab? pertanyaan tersebut terus terlontar dari netizen sehubungan dengan adanya hasil rukyat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang memutuskan bahwa 1 Rajab 1443 H jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.

Jadi kalau ditanya apakah sekarang bulan Rajab? Tentu saja bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) belum memasuki bulan Rajab. Lalu kapan tanggal 1 Rajab 2022? untuk warga NU mulai bulan Rajab jatuh pada hari Kamis 3 Februari 2022.

Jadi untuk warga NU mulai puasa Rajab 2022 akan dilaksanakan pada Kamis 3 Februari 2022 karena berdasarkan hasil rukyat NU bulan Rajab jatuh pada hari Kamis.

Baca Juga: BMKG Gelar Penentuan Awal Rajab 1443 H (2022) di 25 Kota, Warga Bisa Amati LIVE STREAMING BMKG Berikut Ini

Baca Juga: RAJAB DAN KEUTAMAAN, Lakukan Amalan Ini di Bulan Rajab, Kata Ustadz Adi Hidayat Jangan Sampai Sia-Sia

Baca Juga: Inilah Hari-hari Utama Puasa Rajab agar Pahala Lebih Besar, Berikut Niat Puasa, Pedoman dari Imam al-Ghazali

“Dari 22 titik lokasi rukyatul hilal bil fi'li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal. Rata-rata terhalang mendung dan hujan. Dengan demikian, maka umur bulan Jumadal Akhirah digenapkan (istikmal) 30 hari," kata Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga KH Zulfa Mustofa, dikutip DeskJabar.com dari NU Online, Rabu 2 Februari 2022 pagi.

Sebagai informasi, kajian falakiyah LF PBNU menunjukkan posisi hilal terletak jauh di atas ufuk, tepatnya +3 derajat 14 menit 51 detik dan lama hilal 15 menit 23 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Selasa 1 Februari 2022 pukul 12:46:14 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam 17 derajat 13 menit 29 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal berada pada posisi 20º 32’ 49” selatan titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 3 derajat 19 menit 20 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 5 derajat 22 menit 35 detik.

Berdasarkan kajian falakiyah yang sama, parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua dengan tinggi 1 derajat 58 menit dan lama hilal di atas ufuk 9 menit 22 detik.

Baca Juga: 5 Manfaat Istighfar, Mudahkan Rezeki, Menurut Syekh Ali Jaber, Ucapkan Saat Naik Motor atau Mau Ke Mana pun

Baca Juga: Pohon Ini Dihuni Jin, Genderuwo, Wewe Gombel, Anak Anak Dilarang Mendekat, Kacung Udel Membongkarnya

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi 3 derajat 19 menit dan lama hilal di atas ufuk 15 menit 41 detik).

Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif di atas dua derajat, maka pada saat matahari terbenam posisi hilal masih terletak di atas ufuk.

Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah (hilal mungkin teramati).

Meskipun demikian, karena hilal tidak terlihat, maka Jumadal Akhirah digenapkan 30 hari sehingga awal Rajab jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menginstruksikan para perukyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia untuk melaksanakan rukyah awal bulan Rajab 1443 H pada hari Selasa, 29 Jumadal Akhirah 1443 H/1 Februari 2022.

Surat bernomor 74/C.1. 34/01/2022 itu ditandatangani Wakil Ketua Umum KH Zulfa Mustofa dan Wakil Sekretaris Jenderal H Nur Hidayat pada Selasa 1 Februari 2022.

Baca Juga: Merasa Banyak Dosa? Inilah Cara Mudah Mohon Ampunan Kepada Allah, Buya Yahya: Dapat Pahala Juga

Baca Juga: PUASA RAJAB Adakah Dalil Mengenai Amalan Khusus ? Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Dijelaskan, bahwa keputusan itu menurut Kiai Zulfa, berdasarkan tuntunan Roasulullah dan pendapat empat mazhab yakni Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hambali dan Imam Hanafi.

Menurut pendapat para ulama, ketika hilal terhalang atau tidak terliat maka usia bulan digenapkan 30 hari.

Dari itulah PBNU mengajak seluruh warga NU untuk mengisi bulan Rajab dengan berbagai amalan kebaikan, sholat, sholawat, dzikir, sodakoh dan puasa serta amal lainnya.

Bulan Rajab adalah salah satu bulan istimewa karena didalamnya turun perintah sholat lima waktu yang diteirma langsun goleh Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Miraj.

Bagi warga NU, Rajab bukan menjadi istimewar karena NU dilahirpa pada bulan Rajab yakni tepatnya pada 16 Rajab 1344 Hijriah.

"Keistimewaan itu semakin bertambah karena dalam kalender hijriah, tahun ini Nahdlatul Ulama memasuki usia ke-99 tahun," pungkas penulis kitab Tuhfatul Qashi wa al-Dani, sebuah kitab mengenai sosok Syekh Nawawi Banten itu.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah