“Lalu, banaspati masuk ke pori-pori manusia hingga santet tersebut menjadi solid atau padat di tubuh. Maka, itu yang membuat tiba-tiba ada paku dalam tubuh target,” tutur Om Hao.
Baca Juga: PERSIB TERKINI, Ini Jurus Jitu Robert Alberts Dorong David da Silva Pimpin Persib Kalahkan Persikabo
- Santet atau pelet masuk ke pori-pori manusia saat kita tidur
Om Hao menerangkan santet atau pelet masuk ke pori-pori manusia bisa saat kita tidur. Sebab, santet atau pelet akan menyerang alam bawah sadar seseorang.
Tepatnya, pada pukul 12 malam hingga jam 3 pagi sebelum menjelang waktu Subuh.
Menurut Om Hao, ketika seseorang sedang tidur atau tidak sadar, maka pengiriman santet akan lebih mudah. Bahkan, di jam tersebut merupakan waktu tubuh istirahat dan energi negatif muncul di jam tersebut.
- Santet bisa berbalik ke pelaku
Santet ternyata bisa berbalik ke pelaku. Khususnya, ketika kita berpikir positif. Serta melakukan kegiatan positif seperti doa, semedi, yoga, meditasi, dzikir, doa malam.
“Ketika kita melakukan kegiatan positif tersebut di jam 12 malam hingga jam 3 pagi, maka kita akan tenang karena dapat energi dari alam semesta. Jadi, ibarat kata, saya percaya sama Tuhan, saya juga menjaga diri saya dan saya menjaga agar tidak terlelap,” kata Om Hao.
Maka, ketika kita terjaga dan berdoa di jam tersebut, santet tidak masuk ke psikis dan alam bawah sadar.
Jadi, ketika banaspati (santet) dikirimkan ke atap rumah, maka akan seperti petasan (meledak). Namun, ketika kita cari pagi harinya, itu jadi tidak ada karena jadi energi yang gagal