“Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu. Maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah amu menggangunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al-Araf:73).
Namun ajakan Nabi Shalih kepada kaumnya untuk beribadah kepada Allah ditolaknya.
Seperti difirmankan dalam Al quran:
“Kaum Tsamud berkata,” Hai Shalih, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah bapak-bapak kami?. Dan sesungguhnya kamu betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.” (QS. Hud :62).
Maka atas pembangkangan dan kesyirikan kaum Tsamud, Allah menurunkan adzab kepada mereka.
“Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tepat mereka.” (QS.Al A’raf :78).
“Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” (QS.Hud:67).
“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi.” (QS.Al-Hijr : 83)
Itulah mengapa Rasulullah menghindari tempat itu.