Network
DESKJABAR – Amalan sedekah yang nilainya luar biasa di mata Rasulullah SAW, beliau sampai memuji amalan sedekah ini kata ustadz Adi Hidayat. Amalan sedekah seperti apakah itu? Apakah kita bisa melakukannya?
Amalan merupan perbuatan kita yang kita lakukan selama kita hidup. Setiap amalan yang kita lakukan tentunya berdasarkan niat dari hati kita, karena tidak mungkin ada amalan yang dilakukan tanpa diniatkan terlebih dahulu kecuali amalan atau perbuatan orang yang sedang tidur.
Sedangkan sedekah merupakan salah satu bentuk dari amalan yang bisa kita lakukan. Sedekah bisa berupa apa saja, bisa berupa harta bahkan senyuman sekali pun.
Sedekah yang kita keluarkan tergantung dari niat kita. Jika kita meniatkan sedekah tersebut demi menggapai keridhaan Allah SWT, tentunya Allah yang akan membalas sedekah kita tersebut dengan nilai yang jauh lebih besar.
Namun jika sedekah yang kita keluarkan niatnya bukan karna Allah, seperti karna ingin dipuju seseorang misalnya. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya pernah mengatakan,
“pekerjaan sekecil apapun akan diukur oleh Allah berdasarkan niatnya, baik mengajarkan Qur’an, mengerjakan fisika atau kimia itu dilihat niatnya, lillah atau bukan? Kalau liddunya (karena dunia) ya dapat dunia. Ngajar Qur’an karena ingin dapat gaji, jadi guru TPQ karena ingin dibayar, ya itu dapat bayaran, pahalanya tidak ada.”
Lalu Amalan sedekah yang seperti apa yang sampai mendapat pujian dari Rasulullah SAW?
Amalan sedekah yang nilainya tinggi di mata Rasulullah SAW adalah amalan sedekah yang seperti pernah dilakukan oleh seorang sahabat Bilal Bin Rabah.
Seperti dilansir tim deskjabar 02 dari ceramah ustadz Adi Hidayat yang ada di kanal youtubenya Adi Hidayat Official,
“Bilal tahu, uang saya (bilal) gak banyak. Idul Qurban itu orang beli sapi kalau kita sekarang. Mereka beli kambing, ada yang beli unta. Ooo... Bilal gak kebeli, tapi saya (Bilal)pengen. Intinya satu, pengen menyampaikan sedekah karena Allah. Yang lain membeli kambing, beliau membeli ayam. Bukan qurban dengan ayam, tapi intinya bagaimana berusaha menabung untuk mendapatkan sesuatu, bersedekah karena Allah di hari itu.”
Ustadz Adi Hidayat menceritan kisah seorang sahabat Bilal yang sering ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk mengumandangkan adzan karena suaranya yang bagus dan lantang.
Ustadz Adi Hidayat menceritakan tentang sedekah yang dikeluarkan oleh Bilal pada hari idul Qurban.
Bilal tidak mampu melakukan Qurban di hari itu, namun Bilal tidak ingin kehilangan momen untuk bersedekah di hari itu walaupun tidak digolongkan kepada sembelihan Qurban.
Bilal berusaha untuk bersedekah walau pun hanya dengan seekor ayam.
Ustadz Adi Hidayat melanjutkan, “dan nilainya itu luar biasa dipuji oleh Nabi SAW.”
Jika berkaca pada keterangan dari ustadz Adi Hidayat di atas, ternyata amalan sedekah yang nilainya tinggi itu bukanlah karena jumlahnya yang besar, namun karna dinilai dari niatnya dan juga keteguhannya dalam melakukan amalan sedekah.
Sebesar apapun sedekah yang dikeluarkan tapi jika niatnya bukan karena Allah maka dia hanya akan memperoleh yang dia inginkan saja, namun sekecil apapun amalan sedekah yang dikeluarkan yang diniatkan karena Allah maka akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat.
Keteguhan seorang hamba dalam mengusahakan untuk melakukan amalan sedekah walaupun dalam keadaan sulit seperti yang dilakukan oleh sahabat Bilal, hal tersebutlah yang menjadi nilai suatu amalan sedekah.***
