Lakukan Amalan Ini Jika Ingin Pahala Terus Mengalir Kata Ustadz Adi Hidayat

- 14 Desember 2021, 05:49 WIB
ustadz Adi Hidayat membandingkan dua amalan kebaikan antara yang beramal dengan bersedekah lewat makanan dengan amalan sedekah mewakafkan AL-Qur’an kepada para penghapal Qur’an
ustadz Adi Hidayat membandingkan dua amalan kebaikan antara yang beramal dengan bersedekah lewat makanan dengan amalan sedekah mewakafkan AL-Qur’an kepada para penghapal Qur’an /Youtube Sedekah Harian/
DESKJABAR – Amalan yang baik akan diganti oleh Allah SWT dengan pahala yang akan menjadi bekal di hari penghisaban.
 
Amalan baik yang kita lakukan semasa di dunia sejatinya adalah tabungan kita untuk hari akhirat.
 
Allah SWT akan menghisab manusia di akhirat dan menimbang antara amalan baik dan amalan buruk, jika amalan baik lebih berat maka dia akan dimasukkan ke syurga dan jika amalan jeleknya lebih berat maka dia akan dimasukan ke neraka terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke syurga.
 
 
 
Allah SWT memberikan kesempatan di dunia ini untuk melakukan berbagai macam amalan kebaikan.
 
Ada berbagai macam alaman yang bisa dilakukan dan salah satunya adalah amalan yang apabila dilakukan maka pahalanya akan terus mengalir walau pun amalan tersebut hanya dilakukan sekali.
 
Dilansir tim deskjabar 02 dari ceramah ustadz Adi Hidayat di kanal YouTube Sedekah Harian pada tanggal 15 September 2020 :
 
“Antum punya modal 50 ribu, pengen infaq, dengan uang itu disarankan langsung lewat petunjuk nabi,”
 
Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menyarankan supaya infaq atau sedekah yang akan kita lakukan baiknya dilakukan dengan memperhatikan petunjuk nabi. Lalu bagaimana petunjuk nabi dalam bersedekah agar sedekah yang kita lakukan bernilai besar sehingga pahala terus mengalir dengan amalan sedekah tersebut?
 
Ustadz Adi Hidayat melanjutkan, “cari dengan 50 ribu itu yang menghasilkan keuntungan terus berlipat walaupun antum gak mengerjakannya,”
 
Konsef yang ditawarkan ustadz Adi Hidayat dalam menjalankan sedekah adalah dengan menentukan target sedekah yang tepat. Dengan cara tersebut ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa pahala akan terus mengalir.
 
Kita dapat memahami bahwa yang dimaksud sedekah disini adalah sedekah jariyyah. Hal tersebut akan lebih dipahami melalui contoh yang diberikan oleh ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya,
 
“Ada orang punya 50 ribu diberikan kepada orang dalam bentuk makanan, yuk makan! Dimakan oleh orang itu. Dia shalat,  begitu dia shalat dengan energi tadi antum dapat pahalanya. Begitu energinya hilang pahalanya selesai. Tapi, antum berikan mushaf; 50 ribu datang kepercetakan beli mushaf dengan 50 ribu antum dapat dua. Begitu dapat duan antum datang ke tempat hapalan Qur’an. Masya Allah, begitu datang ke situ berikan ke anak-anak penghapal Qur’an, atau ke tempat-tempat penghapal Qur’an, berikan! Modal cuma 50 ribu, mushaf dua diberikan pada penghapal Qur’an tadi.” 
 
Dalam contoh di atas ustadz Adi Hidayat membandingkan dua amalan kebaikan antara yang beramal dengan bersedekah lewat makanan dengan amalan sedekah mewakafkan AL-Qur’an kepada para penghapal Qur’an.
 
Lebih jelasnya ustadz Adi Hidayat menunjukkan kelebihan amalan sedekah jariyyah, “hapal Qur’an itu penghapal gak akan pernah menghapalkan dengan satu bacaan, dia akan mengulang-ulang. Anda bayangkan, modalnya Cuma 50 ribu sama dengan tadi (redaksi : sama dengan yang bersedekah dengan makanan), mushaf dua jadi dua, begitu dibuka dan dipegang oleh penghapal Qur’an dibaca oleh dia, dihapalkan, Allahu Akbar! Berapa banyak bacaan dia bacakan dalam sehari?”
 
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setiap huruf, setiap kalimat yang dibaca dan dihapalkan oleh penghapal Qur’an maka pahalanya akan mengalir kepada orang yang telah mewakafkan Al-Qur’an tersebut. Setiap kali Al-Qur’annya dibaca dan dihapalkan pahalanya akan terus mengalir.
 
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa hal itu merupakan amalan cerdas. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah