Network
DESKJABAR – Uhang Pandak (orang pendek) dan larangan jam 12 siang masih menjadi misteri di Gunung Kerinci, gunung tertinggi ke-2 di Indonesia setelah Jaya Wijaya.
Uhang Pandak, banyak tinggal di daerah perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.
Menurut cerita, Uhang Pandak ini kalau terlihat oleh manusia suka menghilang di kawasan hutan Gunung Kerinci.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Allah SWT Mempertemukan Jodoh, Ga Perlu Pelet, Syekh Ali Jaber Menjelaskan
Baca Juga: Cara Menerka Orang yang Mempunyai Khodam Pendamping, Lihatlah 5 Ciri-ciri Ini
Sudah banyak ilmuwan luar negeri yang mencoba menguak misteri ini, salah satunya Debbie Martyr dari Inggris, yang mengabdikan dirinya selama belasan tahun dalam pencarian Uhang Pandak, tepatnya sejak tahun 1994.
Zakaria salah satu tokoh masyarakat yang pulang pergi diajak oleh ilmuwan mencari makhluk tersebut mengaku pernah melihatnya dengan jelas.
Menurut Zakaria, Uhang Pandak ini memiliki kaki normal tapi seperti kera, tingginya sekitar 80 cm, dengan tangan yang panjang dan tubuh yang gemuk serta berbulu warna abu-abu di sekujur tubuhnya.
Baca Juga: INGAT YA, Bunga Jenis Ini Disukai Makhluk Halus dan Jin, Jangan Ditanam di Halaman Rumah
Baca Juga: Cara Melihat Orang yang Memakai Ilmu Pelet, Inilah Ciri-cirinya
Yang aneh dari Uhang Pandak ini, saat makan mangsanya, dengan cara berbaring sambil mencabik-cabik mangsanya dengan kaki.
Dan, yang menyeramkan, Uhang Pandak ini memiliki mata yang merah menyala.
Uhang Pandak (orang pendek) sampai saat ini masih menjadi cerita misteri yang melegenda di Gunung Kerinci, Jambi.
Baca Juga: Ingin Awet Muda dan Sehat, Ternyata Murah Hanya Rp10ribu Saja, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Selain cerita misteri Uhang Pandak, ada kepercayaan masyarakat di sekitar Gunung Kerinci tentang larangan jam 12 siang. Apa itu?
Larangan ini mengimbau pendaki atau pengunjung lainnya untuk tidak mandi, main air, atau minum air dari sungai atau danau di sepanjang kawasan Gunung Kerinci pada jam 12 siang.
Konon mitos ini berkaitan dengan keberadaan orang bunian --penghuni Gunung Kerinci—yang pada jam 12 siang penghuni Gunung Kerinci asli sedang menggunakan air.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Perayaan Tahun Baru Imlek Identik dengan Warna Merah
Menurut guide Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), kita harus menjaga kearifan lokal setempat, termasuk larangan jam 12 siang. Sebab, kita hanyalah tamu yang harus menghormati tuan rumah.
Dan, di Gunung Kerinci ini tidak boleh terlalu santai dan senang. Jadi ada etika dan kesopanan yang harus dijaga supaya dapat pulang dengan selamat.
Pernah ada cerita tentang orang yang melanggar pantangan ini, dan akhirnya sakit perut dan tidak enak badan setelah minum dari sumber air di Gunung Kerinci jam 12 siang.***
