Irwan Meilano juga mengungkapkan data citra satelit yang diambil pada 2018 menunjukkan bahwa Gunung Anak Krakatau terus mengalami inflasi (penaikan permukaan tanah) hingga saat ini.
Implikasi dari regangan tektonik, dari pemodelan yang dilakukan, dengan menghitung besar konvergensi yang berdasarkan survei terjadi hanya pada lokasi yang paling dangkal dan sangat dekat dengan Selat Sunda.
Baca Juga: GEMPA BUMI MEGATHRUST, Ini 7 Langkah Menyelamatkan Diri dari Gempa dan Tsunami
Dari hasil pemodelan, ada rekatan tektonik (coupling) pada bidang kontak antar lempeng yang sangat dekat dengan Selat Sunda.
"Artinya begitu dekat dengan Selat Sunda kemungkinan gempa terjadi adalah gempa-tsunami," kata Irwan Meilano.
Oleh karena itu, gempa Magnitudo 6,7 di Pandeglang, Banten, pada Jumat, 14 Januari 2022, menjadi peringatan (alarm) untuk meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan mitigasi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.
Potensi ancaman Megathrust
Sebelumnya, Perekayasa di Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Widjo Kongko mengingatkan, di balik gempa bumi Magnitudo 6,7 yang terjadi di Banten, 14 Januari 2022, pukul 16.05 WIB, ada potensi ancaman gempa bumi dahsyat (Megathrust) di Selat Sunda yang dapat mencapai Magnitudo 8,7 hingga M 9.
Widjo Kongko menjelaskan hal itu di laman BRIN dan melalui keterangan tertulis yang dilansir Antara, Selasa, 18 Januari 2022, bahwa potensi gempa bumi Megathrust Selat Sunda adalah M 8,7.
Akan tetapi, bisa saja lepasnya bersamaan dengan segmentasi di atasnya, yaitu Megathrust Enggano, dan di sebelah timurnya, Megathrust Jawa Barat-Tengah.