MEGATHRUST SELAT SUNDA Bukan Peringatan Dini, Pakar BMKG: Tetaplah Beraktivitas di Pantai, Cari Ikan, Tamasya

- 25 Januari 2022, 10:42 WIB
Ilustrasi aktivitas nelayan di Pantai Timur Pangandaran. Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, meminta masyarakat agar tetap beraktivitas di pantai, mencari ikan, berdagang, dan bertamasya.
Ilustrasi aktivitas nelayan di Pantai Timur Pangandaran. Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, meminta masyarakat agar tetap beraktivitas di pantai, mencari ikan, berdagang, dan bertamasya. /Pixabay/Adhi_71/

DESKJABAR - Informasi dari pakar kegempaan dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengenai potensi gempa bumi dahsyat atau Megathrust di Selat Sunda bukanlah prediksi atau peringatan dini.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, meminta masyarakat agar jangan salah terima atau salah persepsi bahwa seolah-olah hal itu akan terjadi dalam waktu dekat.

"Tetaplah beraktivitas di pantai, mencari ikan, berdagang, dan bertamasya," cuitnya melalui akun Twitter pribadinya, @DaryonoBMKG, Senin, 24 Januari 2022, malam.

Baca Juga: INFO GEMPA TERKINI: Gempa Bumi M 4,6 Guncang Lombok, NTB, Getarannya Terasa Hingga Denpasar, Bali

Menurut Daryono, BMKG menyediakan peringatan dini, berbarengan dengan itu, pemerintah daerah dan masyarakat mengupayakan mitigasi konkret.

Sekitar satu jam kemudian, Daryono mencuitkan lagi opininya mengenai gempa yang bersumber di Zona Megathrust Selat Sunda. 

"Deretan peristiwa gempa yang bersumber di Zona Megathrust Sunda, bagian dari proses alam, yang sebenarnya kita dapat mengurangi risikonya, kita dapat selamat jika bersungguh-sungguh dalam menyiapkannya," twit Daryono.

Sebelumnya, seperti dilansir dari Antara, Daryono pernah menyatakan bahwa gempa bumi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir tidak memiliki keterkaitan satu dengan lainnya.

Ia menyebutkan pula bahwa jarak serta waktu yang berdekatan hanyalah faktor kebetulan, lantaran ada ratusan sumber gempa di Indonesia.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG Dok. DeskJabar.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x