Legenda Monster Nian (Mitos Awal Mula Imlek), Adakah Hubungannya dengan Barongsai?

- 14 Januari 2022, 06:46 WIB
Legenda Monster Nian (Mitos Awal Mula Imlek), Adakah Hubungannya dengan Barongsai?
Legenda Monster Nian (Mitos Awal Mula Imlek), Adakah Hubungannya dengan Barongsai? /youtube kode alam

DESKJABAR- Imlek merupakan perayaan masyarakat Tionghoa dalam menyambut Tahun Baru berdasarkan kalender China. Imlek pada Tahun 2022 jatuh pada hari selasa tanggal 1 Februari.

Setiap perayaan Imlek tak lepas dari warna merah, petasan dan barongsai. Barongsai sendiri merupakan ikon populer dikalangan masyarakat. Barongsai dikenal juga sebagai tarian untuk mengusir roh jahat.

Meskipun banyak disebutkan bahwa kostum barongsai berbentuk menyerupai singa ataupun naga namun pada dasarnya kostum barongsai dibuat menyerupai Nian yaitu monster yang hidup di dasar laut ribuan tahun lalu.

Baca Juga: Bocoran Kode Redeem FF 14 Januari 2022, Begini Cara Klaim Bundle Doctor Red FF, Terbaru!

Dikutip DeskJabar.com dari unggahan kanal Youtube kode alam tanggal 13 Februari 2021 dengan judul 'Legenda Monster Nian (Mitos Awal Mula Tahun Baru Imlek) Mitologi Tiongkok Kuno'

Dikisahkan mengenai asal muasal Nian ribuan tahun lalu. Monster ganas yang senang memangsa manusia.

Konon dalam setahun Nian akan turun ke pemukiman untuk mencari makanan.

Nian adalah makhluk abadi. Tidak ada senjata apapun yg bisa tembus ke tubuhnya.

Di awal musim semi Nian akan datang ke desa-desa untuk memangsa ternak, tanaman bahkan penduduk desa terutama anak anak.

Menurut mitologi Tiongkok, makhluk Nian ini digambarkan bertubuh banteng dan berkepala singa.

Nian memiliki tanduk besar dikepalanya. Deretan gigi tajam yang menonjol keluar dari mulutnya.

Dia sangat besar bahkan lebih besar dari gajah dan makhluk lain yg ada di bumi.

Nian dipercaya tinggal di hutan pegunungan. Namun beberapa mitos mengatakan bahwa Nian ini adalah makhluk penghuni dasar laut yang gelap.

Baca Juga: MENGEJUTKAN, Kasus Subang Dimonitor Propam Mabes Polri, Adakah Polisi Terlibat, Ini Penjelasan Achmad Taufan

Setelah musim dingin berakhir saat persediaan makanannya habis Nian akan datang ke desa-desa untuk mencari mangsa.

Tidak ada yg bisa diperbuat penduduk desa selain menutup pintu, jendela dan bersembunyi di bawah meja.

Salahsatu cara yang bisa menyelamatkan mereka adalah dengan menaruh makanan di depan pintu.

Diyakini jika Nian telah menghabiskan makanan di depan pintu, Nian tidak akan menyerang penduduk lagi

Jika beruntung, Nian hanya akan memakan makanan yang ada di depan pintu.

Jika tidak, Nian akan mengobrak abrik salahsatu rumah mereka dan memangsa penghuninya.

Setiap tahun selama berabad-abad Nian meneror tanah pedesaan di dataran Tiongkok.

Pada suatu waktu warga desa kedatangan seorang lelaki tua yang terlihat seperti pengemis compang camping dan berjalan dengan menggunakan tongkat.

Tenggelam dalam kepanikan tidak ada yg memperhatikan keberadaan kakek tua.

Beruntung ada seorang wanita yang tinggal di bagian timur desa memberikan si kakek makanan dan menceritakan kejadian yang telah terjadi.

Pengemis tua meminta ijin untuk menginap semalam di rumah wanita tua. Pengemis berjanji akan mengusir monster itu sebagai imbalan.

Karena tidak ada pilihan akhirnya wanita itu mengijinkan pengemis tua tinggal dirumahnya sedangkan dia sendiri pergi bersama penduduk desa untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE HARI INI, Jadi Polemik, Kubu Danu Beri Bocoran Surat yang dikirim ke Jokowi, Begini..

Tepat tengah malam monster itu datang ke desa. Seluruh desa berada dalam kegelapan yang pekat tapi terdapat satu rumah sedang menyala.

Nian mendekati rumah itu perlahan, semua pintu dan jendela ditempel kertas merah dan banyak lilin menyala di dalam rumah.

Makhluk menakutkan itu gemetar dan kemudian Nian bergegas ke pintu depan.

Saat itu tiba tiba suara ledakan keras terdengar dihalaman. Hal ini membuat Nian takut dan tidak berani mendekat.

Pintu depan terbuka dalam sekejap dan lelaki tua itu keluar dengan berpakaian serba merah sambil tertawa terbahak bahak.

Monster Nian sangat ketakutan dan akhirnya pergi melewati malam yang gelap.

Penduduk desa merasa yakin bahwa ledakan bambu yang terbakar, warna merah dan cahaya terang adalah kunci ajaib untuk menakut-nakuti monster Nian.

Sekarang mereka sadar bahwa pengemis tua itu adalah seorang dewa yang menyamar.

Dalam beberapa mitos dikatakan bahwa Nian ditangkap oleh dewa Hongjun Laozu, seorang dewa Taoisme dan menjadi tunggangannya.

Berita ini menyebar dan semua orang menggunakan cara ini untuk bertahan dari monster Nian.

Banyak tradisi yang diwarisi hingga saat ini. Menurut cerita, tahun baru Imlek atau festival musim semi, disebut juga Guo Nian, yang berarti bertahan dalam serangan Nian.

Oleh karena itu dalam setiap malam tahun baru, menempelkan hiasan musim semi berwarna merah, menyalakan lilin dan lentera, membakar bambu dan kembang api untuk mengusir semua roh jahat.

Baca Juga: ADA KODE DI KASUS PEMBUNUHAN SUBANG Pelakunya Merupakan Anak Muda, Naksir Amel ? Salah Satunya Ini

Ritual ini diturunkan dari generasi ke generasi. Jendela dan pintu yang ditempelkan kertas merah mengandung arti keberuntungan, kebahagiaan, kemakmuran dan umur panjang.

Merah yang menjadi warna dominan di tahun baru Imlek mengandung arti kebahagiaan, kebajikan, kebenaran dan ketulusan.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Kode Alam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah