BANYAK YANG BINGUNG, Apa Itu Uang Elektronik, Ini Penjelasan Lengkap Bank Indonesia

- 7 Januari 2022, 10:19 WIB
Yuk mengenal apa itu uang elektronik
Yuk mengenal apa itu uang elektronik /pixabay/AKuptsova/

DESKJABAR – Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya dengan perkembangan digital, membuat instrument pembayaran pun mau tidak mau harus beradaptasi dengan perkembangan digital.

Salah satunya dengan kemunculan uang elektronik yang penggunaannya kian hari kian marak.

Meski demikian, harus diakui masih banyak masyarakat yang bingung dan tidak tahu apa itu uang elektronik. Nah, untuk menjelaskan hal ini, Bank Indonesia sebagai pihak yang berkopeten menjelaskan soal apa itu uang elektronik.

Baca Juga: INILAH Unsur Pengaman Uang Rupiah dalam Uang Kertas yang Dikeluarkan Pemerintah yang Perlu Kamu Pahami

Di tahun-tahun terakhir, inovasi pada instrumen pembayaran elektronik dengan menggunakan kartu telah berkembang menjadi bentuk yang lebih praktis.

Saat ini di Indonesia sedang berkembang suatu instrumen pembayaran yang dikenal dengan uang elektronik.

Walaupun memuat karakteristik yang sedikit berbeda dengan instrumen pembayaran lainnya seperti kartu kredit dan kartu ATM/Debit, namun penggunaan instrumen ini tetap sama dengan kartu kredit dan kartu ATM/Debit yaitu ditujukan untuk pembayaran.

Dikutip dari laman bi.go.id, secara sederhana, uang elektronik didefinisikan sebagai alat pembayaran dalam bentuk elektronik dimana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu.

Baca Juga: PERSIB TERKINI HARI INI: Prediksi Skor Persib vs Persita, Bruno Cantahede Main Perdana

Penggunanya harus menyetorkan uangnya terlebih dahulu kepada penerbit dan disimpan dalam media elektronik sebelum menggunakannya untuk keperluan bertransaksi.

Ketika digunakan, nilai uang elektronik yang tersimpan dalam media elektronik akan berkurang sebesar nilai transaksi dan setelahnya dapat mengisi kembali (top-up). Media elektronik untuk menyimpan nilai uang elektronik dapat berupa chip atau server.

Penggunaan uang elektronik ini sebagai alat pembayaran yang inovatif dan praktis diharapkan dapat membantu kelancaran pembayaran kegiatan ekonomi yang bersifat massal, cepat dan mikro, sehingga perkembangannya dapat membantu kelancaran transaksi di jalan tol, di bidang transportasi seperti kereta api maupun angkutan umum lainnya atau transaksi di minimarket, food court, atau parkir.

Baca Juga: Arist Sirait Ketua Komnas PA Kunjungi Gala Sky di Rumah Kediaman Faisal, Ada Sesuatu yang Tidak Setuju?

Definisi

Uang Elektronik (Electronic Money) didefinisikan sebagai alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

  • diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit;
  • nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;dan
  • nilai uang elektronik yang di kelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

Baca Juga: UPDATE KODE REDEEM FF TERANYAR: 7 Desember 2022 Seabreg Hadiah. Selamat Mencoba 

Dasar Hukum

Penyelenggaraan Uang Elektronik telah diatur dalam :

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tanggal 13 April 2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money).

Surat Edaran Bank Indonesia No.11/11/DASP tanggal 13 April 2009 perihal Uang Elektronik (Electronic Money).​

Manfaat Uang Elektronik

Penggunaan Uang Elektronik sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.

Baca Juga: UPDATE KODE REDEEM FF TERANYAR: 7 Desember 2022 Seabreg Hadiah. Selamat Mencoba

Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) akibat padagang tidak mempunyai uang kembalian bernilai kecil (receh).

Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dll.

Risiko Uang Elektronik

Walapun di satu sisi terdapat beberapa manfaat dari Uang Elektronik, tetapi di sisi lain terdapat risiko yang perlu disikapi dengan kehati-hatian dari para penggunanya, seperti :

  • Risiko uang elektronik hilang dan dapat digunakan oleh pihak lain, karena pada prinsipnya uang elektronik sama seperti uang tunai yang apabila hilang tidak dapat diklaim kepada penerbit.
  • Risiko karena masih kurang pahamnya pengguna dalam menggunakan uang elektronik, seperti pengguna tidak menyadari uang elektronik yang digunakan ditempelkan 2 (dua) kali pada reader untuk suatu transaksi yang sama sehingga nilai uang elektronik berkurang lebih besar dari nilai transaksi.​​
  • Jenis Uang Elektronik dan Batas Nilai Uang Elektronik
  • Jenis uang elektronik berdasarkan tercatat atau tidaknya data identitas pemegang pada penerbit Uang Elektronik dibagi menjadi :

Baca Juga: VIRAL: Bocah 5 Tahun di Sumedang Dirantai Ibu Tiri, Tangannya diikat Dan Sitinggal Sendirian di Rumah

  • Uang Elektronik registered, merupakan Uang Elektronik yang data identitas pemegangnya tercatat/terdaftar pada penerbit Uang Elektronik. Dalam kaitan ini, penerbit harus menerapkan prinsip mengenal nasabah dalam menerbitkan Uang Elektronik Registered. Batas maksimum nilai Uang Elektronik yang tersimpan pada media chip atau server untuk jenis registered adalah Rp5.000.000,00 (lima juta Rupiah).
  • Uang Elektronik unregistered, merupakan Uang Elektronik yang data identitas pemegangnya tidak tercatat/terdaftar pada penerbit Uang Elektronik. Batas maksimum nilai Uang Elektronik yang tersimpan pada media chip atau server untuk jenis unregistered adalah Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah).
  • Pihak-Pihak dalam Penyelenggaraan Uang Elektronik
  • Pemegang kartu adalah pengguna yang sah dari Uang Elektronik.
  • Prinsipal adalah bank atau lembaga selain bank yang bertanggung jawab atas pengelolaan sistem dan/atau jaringan antar anggotanya, baik yang berperan sebagai penerbit dan/atau acquirer, dalam transaksi Uang Elektronik yang kerjasama dengan anggotanya didasarkan atas suatu perjanjian tertulis.

Baca Juga: Waspada, Inilah 3 Jenis Mimpi Pertanda (Ciri) Anda Terkena Pelet Ganas

  • Penerbit adalah bank atau lembaga selain bank yang menerbitkan Uang Elektronik.
  • Acquirer adalah bank atau lembaga selain bank yang melakukan kerjasama dengan pedagang (merchant), yang dapat memproses Uang Elektronik yang diterbitkan oleh pihak lain.
  • Pedagang (merchant) adalah penjual barang dan/atau jasa yang menerima pembayaran dari transaksi penggunaan Uang Elektronik.
  • Penyelenggara kliring adalah bank atau lembaga selain bank yang melakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan masing-masing penerbit dan/atau acquirer dalam rangka transaksi Uang Elektronik.
  • Penyelenggara penyelesaian akhir adalah bank atau lembaga selain bank yang melakukan dan bertanggungjawab terhadap penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan masing-masing penerbit dan/atau acquirer dalam rangka transaksi Uang Elektronik berdasarkan hasil perhitungan dari penyelenggara kliring.

Nah itulah penjelasan detail dari Bank Indonesia yang dikutip dari laman bi.go.id, tentang apa itu uang elektronik, kegunaan, dan resikonya.

Di era teknologi yang kian berkembang dan semakin banyak toko atau kegiatan lain yang menyediakan pembayaran atau transaksi secara elektronik, maka tidak ada salahnya kamu memahami apa itu uang elektronik. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bi.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah