DESKJABAR - Guru Besar Unpad, Prof. Arief Ansory memprediksi kegiatan ekonomi wilayah Priangan Timur di tahun 2022, akan pulih lebih awal dari Pemprov Jawa Barat.
Namun pemulihan ekonomi di Priatim itu harus diimbangi dengan kebijakan dan langkah pemerintah setempat.
Dalam pembahasan pemulihan ekonomi pada Forum Ekonomi Priangan Timur, Prof. Arif mengatakan, fase pemulihan ekonomi Priatim dan Jabar didasarkan beberapa indikator.
"Inilah yang akan berpengaruh dalam pemulihan ekonomi di Priatim dan Jabar," tuturnya pada acara di Hotel Grand Metro Tasikmalaya, Selasa 30 November 2021.
Disebutkan, Priangan Timur menunjukkan tanda pemulihan lebih cepat dari yang lain. Ini diperlukan langkah konkrit terutama terkait angka pengangguran terbuka dan krisis sosial yang timbul dalam beberapa tahun ke depan.
“Sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah daerah juga menentukan,”imbuhnya.
Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Tasikmalaya, Yusuf Abdullah mengatakan, kolaborasi, sinergi, inovasi menjadi sebuah kekuatan luar biasa.
Pemerintah daerah harus mengembangkan nilai yang lebih dahsyat, dikemas dengan baik sehingga permintaan investasi meningkat.
“Branding harus kuat, karena sarana saat ini belum begitu mendukung. Misalkan, kalau ada Rebana, kenapa kita tidak buat Tagoni atau apapun yang bisa memaksimalkan," ucapnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana menuturkan, perekonomian wilayah Priangan Timur ditopang dari sektor pertanian.
Potensi tersebut membuat kontraksi ekonomi akibat pandemi covid-19 tidak begitu dalam.
“Kita juga sedang mendorong sektor perikanan maritim dan pariwisata. Dan itu butuh sinergi dan kolaborasi antardaerah," kata Darjana.
Ketika disinggung terkait sulitnya bersinergi dan kolaborasi antar daerah, ia melakukan pendekatan secara kultural.
“Melalui pendekatan budaya, satu wilayah dengan kepentingan yang sama, jelas ekonomi masyarakat bangkit,” pungkasnya.***