Anggapan Malam Jumat Banyak Roh Gentayangan, Mitos atau Fakta ? Buya Yahya Menjawab

- 25 November 2021, 20:14 WIB
Tampilan pengamen pocong dan Buya Yahya
Tampilan pengamen pocong dan Buya Yahya /kolase foto DeskJabar dan YouTube Al-Bahjah TV

DESKJABAR – Diantara sebagian orang Indonesia, menghadapi malam Jumat, sering menjadi mitos menakutkan dikaitkan hal seram.

Ada anggapan sebagian masyarakat, pada malam Jumat, banyak roh gentayangan, mitos atau fakta ? Ulama asal Cirebon, Buya Yahya menjawab hal itu.

Bahkan, diantara sebagian masyarakat Pulau Jawa, masih ada anggapan bahwa malam Jumat Kliwon adalah yang paling seram.

Mitos malam Jumat Kliwon sering juga distigmakan kepercayaan ada banyak roh bergentayangan berupa penampakan orang yang sudah meninggal dunia.

Diantara sebagian masyarakat di Indonesia, masih ada pula kepercayaan bahwa pada malam Jumat, roh orang meninggal akan pulang ke rumah untuk minta doa.

Baca Juga: Cara Mudah Mengenali Pesugihan Setan Tuyul, Ustadz Abdul Somad Menjelaskan Apa Itu Tuyul

Ada salah seorang santri di Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon membacakan pertanyaan masyarakat, apakah benar roh orang mati akan pulang minta doa setiap malam Jumat ?

Buya Yahya mengatakan pernah mendengar sepintas, bahwa setiap malam Jumat, ahli kubur alias arwah atau roh orang meninggal pulang ke rumah untuk meminta doa.

Namun jika tidak memperoleh doa, arwah atau roh orang meninggal itu akan menangis sambil balik ke kuburnya.

“Itu namanya ilmu khayal. Itu salah, sebab tidak ada yang seperti itu, dan bertentangan dengan agama Islam,” tegas Buya Yahya.

Yang benar, kata Buya Yahya, adalah kewajiban kita sebagai anak untuk mendoakan orangtua.

Keterangan Buya Yahya itu muncul pada YouTube Al-Bahjah TV, “Benarkah Arwah Pulang Ke Rumah Setiap Malam Jum'at? - Buya Yahya Menjawab”, diunggah 19 Februari 2018.

 

Baca Juga: Nyi Roro Kidul Aslinya Wanita Batak ? Buya Yahya Menjelaskan Siapa Makhluk Itu

Namun, kata Buya Yahya, ia ingat ada sebuah lagu tentang roh orang meninggal pulang setiap malam Jumat.

Ditegaskan Buya Yahya, tampaknya lagu itu tercipta karena pengarangnya seorang pengkhayal. Tapi hal itu tidak bisa disalahkan, karena orangnya bukan ustadz.

“Mungkin maksudnya benar memberi nasehat, tapi isinya keyakinan yang salah. Itu pasti ada hubungan dengan keyakinan di masyarakat, kalau ada roh gentayangan di malam Jumat,” ujar Buya Yahya.

Bahkan, Buya Yahya mengatakan, lagu itu tidak dibenarkan, dan maknanya salah. “Itu bertentangan dengan petunjuk Baginda Nabi Muhammad SAW,” tegas Buya Yahya.

Baca Juga: Nyi Roro Kidul Bisa Menjelma Sesuai Pesanan Mirip Artis Terkenal, Buya Yahya Menjelaskan Mengapa

Dikatakan, bahwa orang sudah meninggal dunia itu punya urusan sendiri. Ada pun minta doa, adalah sewaktu hidup.

Soal masih adanya keyakinan sebagian masyarakat bahwa malam Jumat ada roh gentayangan, itu adalah bersifat dari mulut ke mulut.

Latar belakangnya, muncul dari khayalan para pendongeng, bukan dari para ulama.

Salah satu ikon film G30S PKI,adegan Mayjen S Parman dan istrinya dialog malam Jumat
Salah satu ikon film G30S PKI,adegan Mayjen S Parman dan istrinya dialog malam Jumat film G30 S PKI

Masih adanya sebagian masyarakat Pulau Jawa yang masih percaya malam Jumat, digambarkan pula pada film G30S PKI.

Bahkan ada adegan ketika adegan Mayjen S Parman bertanya kepada istrinya, “Malam apa ini ?”, dijawab “Malam Jumat, Legi”, menjadi salah satu ikon film G30S PKI.

Bukan hanya itu, pada masyarakat Eropa dan Amerika, mitos malam Jumat pun juga ada yang dianggap horror, yaitu Friday The-13.

Namun secara umum, Buya Yahya menegaskan, bahwa anggapan malam Jumat adalah malam menyeramkan, adalan sesuatu mitos belaka hasil ciptaan khayalan manusia sendiri. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber Youtube Al-Bahjah TV Film G30S PKI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x