Network
Suatu saat, oleh seorang ustadz, membuat kuntilanak tersebut tak datang lagi. Sebab, warga kemudian dianjurkan mengaji setiap selewat maghrib.
Baca Juga: Jalan Asia Afrika Bandung Sungai Cikapundung, Dahulu Dikenal Sarang Kuntilanak
Cerita soal penampakan setan kuntilanak, pernah pula didengar DeskJabar.com, dari beberapa petugas lapangan Balai Pengembangan Pertanian Terpadu (BPPT) Cikadu, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Cikadu, Cianjur.
Suatu ketika, penulis sedang berada pada rombongan empat mobil yang sengaja melakukan perjalanan adventure melintasi hutan Cibarengkok dari arah Rancabali-Ciwidey, Kab. Bandung menuju Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, pada malam Jumat.
Niatnya, adalah mempersingkat waktu perjalanan, karena saat itu jalur baru melalui Gunung Sumul belum jadi, sehingga jalan terdekat adalah melintasi hutan Cibarengkok, yang merupakan jalur buatan zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Horror ! Puing Radio Malabar, Gunung Puntang, Bandung Selatan, Cerita Penampakan Hantu si Bejo
Begitu sampai di lokasi, beberapa petugas mengobrol menceritakan pengalaman, ketika maghrib melintasi sebuah jembatan yang sama dilalui rombongan, ada dua orang petugas sampai lari tunggang langgang karena melihat penampakan kuntilanak di tepi jembatan itu.
Nah, soal kuntilanak, dalam agama Islam, ulama asal Cirebon, Buya Yahya menyebutkan, apa pun nama setan yang disebut, baik kuntilanak, tuyul, genderuwo, Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong, dsb, tetap saja adalah makhluk jin setan menggoda manusia.
Buya Yahya mendapat pertanyaan hadirin yang mengatakan sering melihat makhluk halus.
Menurut Buya Yahya, bahwa secara umum, manusia tidak bisa melihat makhluk halus jin setan, lain halnya ketika menjelma menyamar menjadi manusia.
