Patih Nur Alam menyebutkan, ia mencoba mengetahui seperti apa ritual mistik pesugihan celana dalam bekas.
Kemudian ia menemukan dan membaca sebuah buku, dimana isinya menerangkan ritual pesugihan penglaris celana dalam bekas itu ternyata ada caranya. Misalnya :
- Pelaku harus mencuri celana dalam bekas orang lain
- Lalu celana dalam bekas hasil curian itu dilakukan ritual oleh dukun dengan mantera-mantera khusus
- Kemudian celana dalam bekas yang sudah diberi mantera itu diceburkan ke dalam baskom tempat untuk merebus kuah
- Nah, kemudian kuah masakan hasil celupan celanda bekas curian yang sudah dimanterai dukun itu, kemudian menjadikan kuah masakan itu menjadi sangat lezat bagi konsumen.
Baca Juga: Ciri-Ciri Masakan Soto Pakai Penglaris Pesugihan Ludah Setan Pocong, Buya Yahya Menjelaskan Hukumnya
Lalu mengapa menjadi nikmat rasa kuah itu ? Menurut Patih Nur Alam, karena ada sosok ghaib berupa jin kerdil yang dipekerjakan.
Nah, katanya, jin-jin kerdil tersebut minta syarat disuguhi celana dalam bekas.
Disebutkan, bentuk jin pesugihan celana dalam bekas itu, ukurannya kerdil, berekor, bermata besar, berwarna hijau, dan lidahnya berwarna merah menjulur panjang mirip reptil.
Dikatakan Patih Nur Alam, jin pesugihan penglaris celana dalam bekas itu biasa bertengger dekat panci kuah.
“Nah, sosok jin itu mengeluarkan kotoran-kotoran (mungkin berak) yang masuk ke dalam rebusan kuah masakan itu. Nah, bagi kalangan yang mendalami ilmu penerawangan, mungkin pernah melihat sosok ini,” kata Patih Nur Alam.
Disebutkan Patih Nur Alam, biasanya celana dalam bekas yang digunakan pesugihan pelezat kuah masakan itu akan bertahan selama 35 hari. Bahasa Jawa menyebut dengan selapan dino.