DESKJABAR - Sosok ahli forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, DFM, SpF, menjadi bahan pembicaraan banyak kalangan, terutama setelah menangani proses autopsi jasad ibu dan anak di Subang.
Sumy Hastry Purwanti juga pernah mendapatkan amanah mengautopsi jenazah pada insiden besar, di antaranya Bom Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 2004, kecelakaan pesawat Mandala di Medan pada 2005, dan kasus bom Bali II pada 2005.
Hal itu wajar adanya lantaran Sumy Hastry Purwanti adalah dokter ahli forensik kebanggaan Indonesia. Ia juga Polwan pertama di Asia yang bergelar doktor forensik.
Dengan gelar pakar forensik yang disandangnya, proses identifikasi jasad pun menjadi aktivitas biasa baginya. Yang terkini adalah tatkala menangani autopsi jenazah dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tahun 2021.
Seperti pernah diberitakan DeskJabar dari akun Instagram @hastry_forensik, seusai autopsi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Sumy Hastry Purwanti Sumy Hastry Purwanti yakin jika penyebab sebenarnya kematian ibu dan anak di Subang ini akan segera terungkap.
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap. Semangat nanti lanjut malam lagi. Semangat demi kemanusiaan, kasihan almarhumah menunggu. Biar korban tenang di sana," kata dr Sumy Hastry Purwanti.
Menulis buku