Dana Hibah Akidi Tio Rp 2 Triliun Bikin Heboh, Kapolda Sumsel Minta Maaf

- 5 Agustus 2021, 15:21 WIB
Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Eko Indra Heri, minta maaf soal dana hibah Akidi Tio Rp 2 Triliun yang bikin heboh rakyat Indonesia.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Eko Indra Heri, minta maaf soal dana hibah Akidi Tio Rp 2 Triliun yang bikin heboh rakyat Indonesia. /ANTARA/Yudi Abdullah/

DESKJABAR - Merasa bersalah atas dana hibah Rp 2 triliun dari almarhum Akidi Tio yang belum jelas keberadaannya, Kepala Polisi Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) Inspektur Jendral Polisi Eko Indra Heri akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Permohonan maaf itu disampaikan langsung oleh Kapolda Sumsel Eko Indra Heri didampingi Kepala Bidang Humas Komisaris Besar Polisi Supriyadi di gedung promoter Markas Polisi Daerah Sumatera Selatan, Palembang, Kamis 5 Agustus 2021.

"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Kapolri, Pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama dan tokoh adat termasuk Forkompinda Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem," kata Kapolda.

Baca Juga: CARA DAFTAR Kartu Prakerja Gelombang 18: Akan Segera Dibuka...

Baca Juga: BPS : Indonesia Sudah Resmi Keluar dari Resesi Ekonomi Akibat Covid-19

Kapolda mengakui, kesalahan ada pada dirinya secara pribadi karena tidak berhati-hati dalam memastikan donasi yang diproyeksikan untuk penanggulangan Covid-19 Sumatera Selatan yang dimandatkan kepadanya tersebut sampai akhirnya menimbulkan kegaduhan.

"Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu. Saya sebagai manusia biasa memohon maaf, Ini terjadi akibat ke tidak hati-hatian saya," kata dia.

Kegaduhan dana hibah tersebut bermula saat dirinya dihubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy dan dokter keluarga almarhum Akidi Tio, Hardi Darmawan di rumah dinasnya, Jumat (23/7), untuk membicarakan pemberian donasi.

"Saat itu saya sebagai Kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini uangnya diminta untuk dikawal transparansinya saja," ungkap dia.

Hingga akhirnya sampai saat ini uang tersebut masih belum jelas keberadaannya dan berujung kepelikan bagi kedua belah pihak.

"Saya hanya kenal dengan Akidi Tio saat di Palembang dan Johan saat saya bertugas di Aceh Timur, sedangkan Heriyanti saya sama sekali tidak kenal dia," tandasnya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x