Balap karung dimulai ketika masyarakat Indonesia terpaksa menggunakan karung goni sebagai pakaian.
Selain faktor ekonomi, pemerintah Jepang yang menduduki Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945 sengaja menghambat distribusi bahan sandang. Setelah kemerdekaan, masyarakat Indonesia mengungkapkan kekesalannya dengan menginjak-injak karung goni dan menyatakan kebebasannya dari penjajahan.
Lomba makan kerupuk
Lomba tradisional ini juga masih banyak dilombakan di acara HUT Kemerdekaan RI, yang isa diikuti peserta berbagai usia mulai orang dewasa hingga kelompok anak-anak.
Permainan ini adalah peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk yang digantung dengan seutas tali, dialah juaranya dan akan mendapatkan hadiah.
Selain sederhana dan menyenangkan, game ini juga aman dan dimainkan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Baca Juga: Naik Kereta Rel Listrik (KRL) Tetap Harus Tunjukkan Dokumen Perjalanan
Secara historis, permainan ini tidak terlepas dari kondisi masyarakat Indonesia yang hidup dalam kemiskinan dan hanya bisa mengkonsumsi kerupuk. Demikian pula kerupuk menjadi konsumsi keseharian para pejuang saat menghadapi penjajah.
Jadi, makan kerupuk sebenarnya bertujuan untuk mengingatkan kondisi masyarakat dan perjuangan para pahlawan Indonesia. ***