Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus, Yuk Belajar Sejarah, Siapa yang Menjahit Pertama Bendera Merah Putih

- 2 Agustus 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi bendera merah putih, perayaan 17 Agustus 2021. Sejarah benderah merah putih dijahit oleh ibu Fathmawati
Ilustrasi bendera merah putih, perayaan 17 Agustus 2021. Sejarah benderah merah putih dijahit oleh ibu Fathmawati /Pixabay/

 

DESKJABAR- Hari Kemerdekaan Indonesia diperingati setiap 17 Agustus. Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI 2021) pada 17 Agustus 2021 tentu saja tidak meriah seperti biasanya karena masih di era pandemi Covid-19.

Namun meski begitu HUT RI 2021 bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mempelajari sejarah Kemerdekaan RI, misal mempelajari tentang bendera Merah Putih yang menjahitnya siapa.

Hal ini penting agar pelaksanaan Kemerdekaan tersebut lebih bermakna dan lebih memberi pengetahuan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, Senin 2 Agustus 2021, Elsa Anindita Dibawa Kabur oleh Ricky

Baca Juga: Greysia Polii, Biodata, dan Agama Pebulutangkis Andalan Tim Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Untuk itu bisa anda simak sejarah, bendera Merah Putih dijahit oleh siapa?

Deskjabar.com akan menyajikan secara bendera Merah Putih dengan julukan Sang Dwi Warna, dan Sang Saka Merah Putih.

Mengutip Encyclopaedia Britannica, bendera Indonesia secara resmi diadopsi pada 17 Agustus 1945, tiga hari setelah berakhirnya Perang Dunia II. Itu tetap menjadi bendera nasional ketika Indonesia memenangkan pengakuan kemerdekaannya dari Belanda pada tahun 1949.

Bendera Indonesia dengan desain garis merah di atas dan putih di bawahnya punya sejarah yang panjang. Warna merah putih pertama kali dikaitkan dengan kerajaan Majapahit, yang berkembang dari abad ke-13 hingga abad ke-16 di Jawa Timur.

Merah Putih menggabungkan simbolisme warna tradisional, yakni merah memiliki arti keberanian dan putih untuk kejujuran.

Baca Juga: Jadwal dan Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan Jabar 2021, Termasuk Wilayah Depok dan Bekasi

Baca Juga: The Daddies Hendra Setiawan, Biodata Terbaru dan Agama Pemain Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Ketika bendera Merah Putih dikibarkan saat Proklamasi 17 Agustus 1945, sempat muncul rumor kalau bendera tersebut merupakan kain seprai warna putih dan tenda warung soto warna merah.

Kain itu, konon dijahit oleh Fatmawati, istri Presiden RI pertama Soekarno. Benarkah?

Melansir Historia, cerita itu berasal mulut Lukas Kustaryo, seorang tentara, yang bercerita soal pengalamannya kepada majalah Intisari edisi Agustus 1991.

“Benar, kain merah putih yang saya jahit itulah pemberian saudara,” Kustaryo menirukan ucapan Fatmawati.

Berbeda dengan versi Fatmawati yang menceritakan bagaimana dia mendapatkan bendera Merah Putih dalam buku karyanya berjudul “Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Volume 1 (terbit 1978).

Baca Juga: PPKM Level 4 Tidak Berlaku di Beberapa Provinsi, Kota dan Kabupaten. Pedagang Dapat Kelonggaran

Ketika itu, Fatmawati sedang mengandung anak pertama. Pemberian kain katun merah putih atas perintah Hitoshi Shimizu, kepala bagian propaganda Gunseikanbu.

Kain katun itu awalnya akan dibuat baju untuk anak pertama. Namun, ketika Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat hingga membuat Jepang menyerah kepada sekutu, Indonesia pun menyatakan kemerdekaan melalui Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Fatmawati saat itu berinisiatif menjahit kain katun merah putih itu menjadi bendera pusaka untuk dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan.

“Berulang kali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu,” kata Fatmawati.

Baca Juga: Inilah 4 Cara Mudah Mencairkan Daging Beku dari Freezer yang Cepat, Aman, serta Bebas Kuman

Ketika Jepang menyerah kepada sekutu pada 10 Agustus 1945, Sutan Sjahrir yang didukung oleh golongan ‘menculik’ Sukarno yang dianggap masuk golongan tua. Termasuk Fatmawati, anaknya dan Muhammad Hatta dibawa golongan muda ke Rengasdengklok,

Tanggal 16 Agustus 1945 malam hari, mereka kembali ke Jakarta untuk persiapan Proklamasi 17 Agustus yang dijadwalkan paling telat pukul 12.00 WIB di Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Fatmawati mendengar teriakan kalau bendera belum ada mengatakan, dia lalu berbalik mengambil bendera yang dia buat tatkala Guntur masih dalam kandungan, satu setengah tahun yang lalu.

Baca Juga: Biodata Pemeran Catherine Ikatan Cinta yang Membuat Geram Para Penggemar Sinetron IC

“Bendera itu aku berikan pada salah seorang yang hadir di tempat di depan kamar tidurku,” tutur Fatmawati.

Fatmawati menyerahkan bendera tersebut kepada orang berseragam untuk dikibarkan. Terdengarlah lagu Indonesia Raya tanpa diiringi musik.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Encyclopædia Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah