Nisfu Syaban 2021: Segera Tuntaskan Utang Puasa Wajib Sebelum Datang Nisfu Syaban

- 23 Maret 2021, 17:23 WIB
Nisfu Syaban 2021: Segera Tuntaskan Utang Puasa Wajib Sebelum Datang Nisfu Syaban
Nisfu Syaban 2021: Segera Tuntaskan Utang Puasa Wajib Sebelum Datang Nisfu Syaban /en.wikipedia.org/Richard Bartz/

 

DESKJABAR- Nisfu Syaban 2021 jatuh pada tanggal 28 Maret 2021, tepatnya di Hari Minggu. Di malam Nisfu Syaban 2021 ini tentu saja kita harus banyak amalan, salah satunya puasa Nisfu Syaban 2021 jangan lupa niat puasa syaban.

Kini bulan syaban masih berlangsung, dan tinggal lima hari lagi menuju nisfu syaban. Peringatan bagi siapa saja yang masih mempunyai utang puasa untuk segera memenuhi kewajiban yang harus ia laksanakan sesuai jumlahnya sebelum datangnya malam Nisfu Syaban.

Sayyidah Aisyah radlhiyallahu anha adalah di antara orang yang apabila mempunyai utang puasa, selalu ia tunaikan ketika sudah berada pada bulan Sya’ban. Hal ini diceritakan oleh Abu Salamah dari Aisyah langsung:

Baca Juga: Direktur Medis Sinovac Mengklaim, Vaksin Covid-19 Buatannya Aman Digunakan untuk Bayi dan Remaja

Baca Juga: Sinopsis Hercai 24 Maret 2021: Reyyan Gagal kan Niat Azize Untuk Bunuh Diri

كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ»، قَالَ يَحْيَى: الشُّغْلُ مِنَ النَّبِيِّ أَوْ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Saya mempunyai tanggungan utang puasa Ramadhan. Saya tidak mampu mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban. Menurut Yahya, Aisyah mengqadha di bulan Sya’ban dikarenakan ia sibuk melayani Nabi Muhammad SAW.

Hadits di atas menjelaskan bahwa Aisyah meng qadha puasa pada tenggat yang sangat mepet. Kesibukan apa yang membuat Aisyah tidak mampu meng qadha puasa di selain bulan Sya’ban?

Lalu kenapa bulan Sya’ban yang dipilih oleh Aisyah untuk meng qadha puasanya? Sebab bulan Sya’ban adalah bulan yang paling banyak dibuat puasa sunnah oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu salah satu istri Nabi bergantian meluangkan waktu untuk meng qadha puasa. Atau kalau tidak begitu, karena mereka sudah pada bulan terakhir, mereka terdesak meminta izin kepada Nabi untuk meng qadha puasa.

Baca Juga: Jadwal RCTI Hari Ini, 23 Maret 2021: Ikatan Cinta di RCTI dan Indonesian Idol - Spetakuler


وأما في شعبان فإنه صلى الله عليه وسلم كان يصوم أكثر أيامه فتتفرغ إحداهن لصومها أو تضطر لاستئذانه في الصوم لضيق الوقت عليها

Artinya: “Adapun pada bulan Sya’ban, Nabi berpuasa pada sebagian besar hari-harinya. Kemudian salah satu istri-istri Nabi meluangkan untuk berpuasa di dalamnya. Atau di antara mereka memang terdesak untuk meminta izin kepada Nabi untuk melaksanakan puasa karena waktunya sudah mepet” Musthafa Dib al-Bugha, Ta’liq Shahih al-Bukhari.

Hadits di atas juga menunjukkan bahwa Aisyah tidak pernah melakukan puasa sunnah. Aisyah berpandangan bahwa puasa sunnah bagi orang yang mempunyai tanggungan puasa wajib hukumnya tidak diperbolehkan sedangkan ia mulai bulan Syawal sampai bulan Rajab masih mempunyai utang puasa wajib.

 

Pada hadits di atas juga dapat kita ambil pengertian bahwa meng qadla puasa Ramadhan tidak harus dengan sesegera mungkin, tapi bisa diperpanjang sampai bertemu Ramadhan berikutnya, baik pada saat meninggalkan tersebut karena uzur atau tidak.

Keluasan waktu mengqadla apabila masih berada di bulan selain bulan Sya’ban. Namun apabila sudah masuk bulan Sya’ban, waktu meng qadla sudah menjadi sempit, tidak boleh ditunda-tunda lagi.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah