Network
DESKJABAR - Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital. Saat ini, tenaga profesional di bidang digital baru mencapai 1 persen dari total jumlah penduduk atau sekitar 2,5 sampai 3 juta orang.
Kepala Badan Litbang Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hary Budiarto, mengungkapkan hal itu saat pembukaan virtual Professional Academy, Kamis, 18 Maret 2021.
Pelatihan PRO Academy dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut merupakan bagian dari Digital Talent Scholarship (DTS) 2021. Pelatihan itu bertujuan meningkatkan kompetensi para profesional agar daya saing juga meningkat pada era industri 4.0.
Baca Juga: Lagu Baru Raisa, Ragu, Saat Harus Menjatuhkan Pilihan di Antara Dua Laki-laki
"Tujuannya untuk meningkatkan kapabilitas tenaga kerja terampil di bidang TIK yang lebih adaptif dan produktif sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu bersaing baik di pasar domestik terlebih di internasional," kata Hary Budiarto sebagaimana dilansir Antara, Kamis.
Kegiatan PRO Academy yang semula bernama Online Academy itu diubah untuk menyesuaikan dengan target peserta pelatihan, yaitu masyarakat yang sedang atau yang pernah bekerja. PRO Academy ditargetkan bisa menjangkau 24.000 orang tahun ini.
"Jika pelatihan ini bisa diikuti 4.000 profesional, kita masih punya pekerjaan rumah sekitar 800 kali lagi. Tahun ini kita menargetkan bisa mencetak 100 ribu talenta digital," kata Hary Budiarto.
Baca Juga: Song Kang dan Han So Hee Main Bareng di Drakor Romantis I Know But, Ini Bocoran Kisahnya
Baca Juga: Inovasi Facebook Selama Pandemi, Permudah Penggunanya Memperoleh Informasi Vaksinasi
