Lima Tradisi Unik Gotong Royong Beberapa Daerah di Indonesia

- 10 Maret 2021, 20:26 WIB
Ilustrasi budaya unik di Indonesia
Ilustrasi budaya unik di Indonesia /itjen.kemendikbud.go.id/

DESKJABAR - Indonesia dikenal dengan budaya gotong royong dan kemajemukan suku, adat istiadat, agama dan kepercayaan yang berbeda- beda. 

Budaya  gotong royong ini memiliki nilai moral yang baik dalam kehidupan masyarakat, seperti dikutip dari laman itjen.kemendikbud.go.id, Rabu, 10 Maret 2021. Berikut adalah 5 tradisi unik gotong royong beberapa daerah di Indonesia.

1.Tradisi Rambu Solo’ di Toraja

Tradisi gotong royong pertama datang dari Toraja bernama Rambu Solo' . Rambu Solo' merupakan tradisi upacara pemakaman yang sudah cukup terkenal dan melibatkan banyak orang dalam proses upacara pemakamannya. Biasanya, pertunjukkan kesenian yang disajikan untuk memeriahkan sekaligus memberikan penghormatan terakhir untuk orang yang sudah meninggal.

Adapun pertunjukkan musik daerah dan tarian adat yang ikut mengiringi upacara pemakaman ini di antaranya; Pa'Badong , Pa'Dondi , Pa'Randing , Pa'Kat, Pa'Papanggan , Passailo dan Pa'Silaga Tedong .

Baca Juga: BKKBN Berupaya agar Vaksinasi HPV Dijadikan Skrining Wajib Pranikah

Baca Juga: Indonesia Menyatakan Tidak Memihak Dalam Polemik Laut China Selatan antara China dengan Amerika Serikat

Baca Juga: KLB Demokrat di Medan Sisakan Persoalan hingga Pelaporan Pidana ke Bareskrim: Simak Pernyataan Razman Nasution

Upacara Rambu Solo' mencerminkan kehidupan masyarakat Toraja yang saling tolong menolong, gotong royong dan bersifat kekeluargaan. 

Masyarakat Toraja menganggap kesempurnaan upacara Rambu Solo' menjadi penentu peringkat arwah orang yang meninggal. 

Apakah arwah tersebut menjadi arwah gentayangan (Bombo), arwah setingkat dewa (To Mebali Puang ), atau menjadi arwah pelindung (Deata). Masyarakat Toraja juga meyakini bahwa tanpa upacara pemakaman Rambu Solo' akan berdampak kepada orang-orang yang ditanggalkannya yaitu berupa kemalangan. 

Oleh karena itu, upacara ini menjadi hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Toraja.

2. Tradisi Morakka'bola di Sulawesi Selatan

Tradisi gotong royong selanjutnya datang dari masyarakat Bugis Barru, Sulawesi Selatan. Tradisi bernama Morakka'bola ini merupakan tradisi gotong royong memindahkan sebuah rumah dari satu tempat ke tempat lainnya agar terhindar dari bencana dan malapetaka. 

Adapun sebutan lainnya untuk tradisi Marokka'bola ini yaitu Mappalette, yang artinya ajakan warga sekitar untuk bekerja bersama-sama membantu warga lain yang akan berpindah rumah.

Tradisi ini biasanya melibatkan puluhan hingga ratusan warga untuk turut berkontribusi membantu proses pemindahan rumah. 

Tak hanya itu, setelah rumah selesai dipindahkan kegiatan akan melihat dengan acara syukuran atau yang dikenal Baca Barazanji.

Inisiatif awal ini bahwa solidaritas itu penting dalam kehidupan masyarakat dan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan tersebut menjadi nilai-nilai positif, sehingga dapat dimanfaatkan dalam pesanan karakter bangsa.

3. Tradisi MarsIalapari di Mandailing

Marsialapari menjadi salah satu tradisi yang masih melekat dan sudah sejak lama dilestarikan masyarakat Mandailing, Sumatra Utara. 

Tradisi tolong menolong ini kerap dilaksanakan pada saat marsuaneme dan saat manyabii, atau istilah yang dikenal ketika memasuki masa menanam dan memanen padi.

Tradisi ini biasa dilakukan oleh antar saudara, kerabat, teman, maupun tetangga. Tidak mengenal laki-laki maupun perempuan, muda maupun tua. Mereka melakukan hal tersebut secara sukarela atas kesadaran sosial masing-masing.

Di samping itu, tradisi Marisalapari ini menunjukkan adanya nilai kasih sayang (holong) dan persatuan (domu) yang hidup dalam khazanah budaya masyarakat Mandailing selama ini. 

Baca Juga: Petani Keluhkan Harga Gabah Kering Turun Drastis, Pemda Pangandaran akan Dirikan Resi Gudang

 4. Tradisi Sinoman di Jawa

Ada pula tradisi Sinoman yang dapat dikatakan sebagai perwujudan dari gotong royong di kalangan masyarakat Jawa. 

Tradisi ini biasanya identik dengan acara pernikahan, namun kerap dijumpai juga pada penyelenggaraan acara lain dalam tradisi masyarakat Jawa.

Tradisi Sinoman biasanya terdiri dari ibu-ibu yang membantu di dapur dan para pemuda desa yang membantu hal lain seperti pendirian tenda atau menata kursi dan meja untuk para tamu. 

Namun, ketika tamu-tamu pernikahan berdatangan maka para Sinoman khususnya akan bertindak layaknya pramusaji.

5. Tradisi Nganggung di Kabupaten Bangka

Tardisi unik gotong royong terakhir adalah Nganggung . Nganggung merupakan salah satu aktivitas yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan tolong menolong dalam suatu desa.

Kegiatan yang dilakukan membawa dulang berisi makanan ke masjid atau langgar ketika menyambut datangnya hari besar keagamaan, menghormati orang yang meninggal dunia, atau menyambut kedatangan tamu besar.

Tradisi Nganggung ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kabupaten Bangka sangat mengedepankan gotong royong, dan tidak ada kebersamaan di dalamnya dan tidak membedakan antara etnis satu etnis dengan etnis lainnya.

Itulah tradisi unik gotong royong yang ada di Indonesia tetapi disetiap daerah mempunyai tradisi budaya unik lainnya peninggalan nenek moyangnya mereka.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x