Network
DESKJABAR - Wilayah timur laut Jepang pada hari Minggu 14 Februari 2021 bersiap untuk gempa susulan setelah gempa berkekuatan 7,3 pada Sabtu 13 Februari 2021 malam, yang menyebabkan sekitar 150 orang luka luka dan menyebabkan pemadaman listrik dan pemadaman air, serta terhentinya kereta api cepat Shinkansen.
Meski tsunami tidak terjadi, gempa pada hari Sabtu memberikan peringatan mengerikan akan bencana itu, hanya beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke 10 gempa Fukushima yang terjadi 11 Maret 2011.
"Saya lega mengetahui kami tidak mengharapkan tsunami," kata Jonathan Stimmer, seorang mahasiswa doktoral berusia 34 tahun di Universitas Tohoku di Sendai, yang berada di rumah ketika gempa terakhir terjadi.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebabnya, Banyak Kecelakaan Tunggal di Jalan Bandung-Cianjur
Stimmer mengatakan, microwave dan beberapa piring jatuh ke lantai. Dia menambahkan bahwa pasca gempa masyarakat untuk tetap aman dan waspada selama beberapa hari ke depan.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada pertemuan anggota Kabinet pada pagi hari bahwa pemerintah telah menerima laporan tentang banyak korban luka tetapi tidak ada kematian dan mendesak orang untuk tetap waspada.
"Kami ingin orang-orang bertindak cepat dengan tidak lengah dan memperhatikan informasi yang diberikan oleh otoritas lokal," kata Suga, mencatat gempa di atas 6 skala intensitas seismik dapat terjadi selama tujuh hari ke depan atau lebih.
Baca Juga: Inilah 12 jenis Minuman Sehat yang Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan
Sejak Sabtu malam, serangkaian gempa susulan yang tercatat hingga 4 skala intensitas seismik telah terjadi.
