BMKG juga memantau adanya bibit siklon dan fenomena siklonik di beberapa titik yang secara tidak langsung dapat berdampak dapat meningkatkan curah hujan dan kecepatan angin.
"Berbagai fenomena itu terjadi bersamaan sesuai yang kami prediksi saat itu. Kami buat empat skenario prediksi, terburuk adalah berbagai fenomena itu terjadi bersamaan," ujar Dwikorita.
Dari skenario tersebut, diprediksikan pada Januari-Maret 2021 akan berdampak peningkatan curah hujan bulanan mencapai 300-500 mm setara dengan peningkatan curah hujan 40-80 persen dari normalnya.
Ia mengungkapkan, sebagian besar wilayah Indonesia atau 94 persen dari 342 Zona Musim sudah memasuki puncak musim hujan yang diprakirakan berlangsung hingga Februari 2021.
Sebagian besar wilayah yang berada pada Puncak Musim Hujan tersebut terutama sebagian Sumatra bagian Selatan, sebagian besar Jawa, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bertemu Ustaz Kondang, Yusuf Mansur dan Gus Miftah, Simak Hasil Diskusi Mereka
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Dodo Gunawan menjelaskan, berbasis 10 harian (dasarian) ketiga pada Januari, curah hujan dalam level menengah, sedangkan pada awal Februari diprakirakan curah hujan agak tinggi.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa curah hujan sebulan ke depan masih menunjukkan kategori tinggi, bahkan diprakirakan bisa lebih dari 500 mm.***