Angka Perselisihan Antar Penghuni Apartemen Naik Tinggi Saat Pandemi Covid-19, Ini Penyebabnya

- 20 Januari 2021, 17:38 WIB
Angka Perselisihan Antar Penghuni Apartemen Naik Tinggi Saat Pandemi Covid-19, Ini Penyebabnya
Angka Perselisihan Antar Penghuni Apartemen Naik Tinggi Saat Pandemi Covid-19, Ini Penyebabnya /wikimedia.org/


DESKJABAR - Masa pandemi virus korona yang telah berjalan selama setahun membuat orang terjebak di rumah atau apartemen karena harus menjalani WFH. Jumlah keluhan atas kebisingan dan perselisihan pada gedung apartemen telah meningkat tajam di Korea Selatan.

Menurut data terbaru dari Korea Environment Center (KEC), sebanyak 42.250 keluhan terkait kebisingan dilaporkan pada tahun 2020, lebih dari dua kali lipat rata-rata tahunan sebesar 20.508.

Angka bulanan untuk bulan Desember mencapai rekor tertinggi 6.145, terbesar sejak pusat mulai mengumpulkan data yang relevan pada tahun 2012.

Peningkatan tersebut menunjukkan korelasi besar dengan tindakan karantina Covid-19, dengan penerapan aturan jarak sosial yang lebih ketat yang mengarah pada lebih banyak keluhan yang diajukan.

Baca Juga: Jackson GOT7 dan Labelnya Tim Wang Akan di Kontrak Sublime Artist Agency

Baca Juga: Matt Damon Tiba di Sydney, Jalani Karantina Mandiri Sebelum Mainkan Peran di Thor: Love and Thunder

Karena kurangnya solusi, perselisihan antar tetangga bisa berubah dari buruk menjadi lebih buruk, dengan beberapa kasus mengarah ke penyerangan dan bahkan meningkat menjadi pembunuhan.

Pengguna internet berbagi berbagai cara untuk membalas suara tetangga mereka yang berisik di media sosial, misalnya dengan memasang speaker woofer berdaya tinggi di langit-langit untuk menimbulkan kebisingan dan getaran di apartemen atas.

Cha Sang-gon, kepala Institut Penelitian Kebudayaan Rumah, mengatakan solusi yang lebih masuk akal adalah menghubungi mediator, daripada tetangga mencoba menyelesaikan masalah di antara mereka sendiri.

"Kebisingan di antara lantai adalah masalah yang rumit, karena sulit untuk mengukur kerusakan yang tepat yang disebabkan oleh gangguan tersebut. Jadi ketika terjadi masalah, lebih baik meminta manajemen apartemen atau pusat dukungan pemerintah untuk turun tangan," kata Cha kepada The Korea Times.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x