DESKJABAR - Saling mengklaim kimchi dan ssam sebagai budaya khas, sedang ramai jadi pembicaraan warganet Korea dan China. Bahkan pemerintah turut berkomentar dalam pereteruan ini.
Tak tanggung seorang professor Korea memasang sebuah Iklan setengah halaman pada ssudat kabar New York Times berisi foto kimchi dengan judul : "Kimchi Korea, Ini untuk Semua Orang." Iklan tersebut juga mencantumkan secara singkat sejarah kimchi.
Awal Kontroversi
Kontroversi berawal saat YouTuber Korea bernama Hamzy mengunggah video dirinya sedang makan semur kedelai siput dengan ssam, atau bungkus sayur, sekitar November 2020 lalu.
Dia rupanya tidak menyadari bahwa YouTuber Tiongkok populer Dianxi Xiaoge telah mendapat kritik dari pemirsa Korea beberapa hari sebelumnya, karena mengunggah video dirinya sedang makan ssam.
Kemudian sebuah agensi China untuk acara mukbang populer, memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Hamzy pada hari Minggu setelah dia mengatakan bahwa kimchi dan ssam keduanya adalah hidangan Korea.
Baca Juga: Matt Damon Tiba di Sydney, Jalani Karantina Mandiri Sebelum Mainkan Peran di Thor: Love and Thunder
Baca Juga: Komentar Pemeran The Penthouse, Ini Kata Eugene, Kim So Yeon, Uhm Ki Joon untuk Adegan Ciuman
Pada saat YouTuber China yang populer membuat video yang menyiratkan bahwa makanan Korea seperti kimchi dan ssam adalah masakan China, warga Korea memutuskan untuk mengambil sikap atas nama budaya makanan Korea.
Hamzy sempat “menyukai” salah satu komentar di video yang unggahannya yang berbunyi, “Ah, setelah melihat video ini, saya marah lagi. Punk China sekarang mengatakan ssam adalah budaya tradisional mereka. " Komentar tersebut dibuat sehubungan dengan video Dianxi Xiaoge.