Joe Biden Akan Perpanjang Larangan Perjalanan yang Telah Dicabut Trump, Senin 18 Januari 2021

- 19 Januari 2021, 13:40 WIB
Joe Biden & Donald Trump.
Joe Biden & Donald Trump. /Creative Commons/Christopher Dilts, Gage Skidmore/

Pembatasan yang dicabut Trump adalah tentang larangan bagi semua warga negara non-AS yang dalam 14 hari terakhir telah berada di Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di wilayah Schengen di Eropa.

Pembatasan AS yang melarang sebagian besar pengunjung dari Eropa telah diberlakukan sejak pertengahan Maret ketika Trump menandatangani proklamasi yang memberlakukannya, sementara larangan masuk Brasil diberlakukan pada Mei.

Psaki menambahkan bahwa "sebenarnya, kami berencana untuk memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat seputar perjalanan internasional untuk lebih mengurangi penyebaran COVID-19." Transisi Biden tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar jika berencana untuk memperluas negara-negara yang tercakup.

Biden, setelah menjabat, memiliki kewenangan hukum untuk menerapkan kembali pembatasan tersebut.

Selasa lalu, Marty Cetron, direktur divisi migrasi dan karantina global CDC, mengatakan kepada Reuters bahwa larangan masuk itu adalah "strategi tindakan pembukaan" untuk mengatasi penyebaran virus dan sekarang harus "dipertimbangkan secara aktif".

Maskapai berharap persyaratan pengujian baru akan membuka jalan bagi pemerintah untuk mencabut pembatasan yang mengurangi perjalanan dari beberapa negara Eropa hingga 95% atau lebih.

Mereka telah menekan pejabat senior Gedung Putih tentang masalah ini dalam beberapa hari terakhir.

Banyak pejabat administrasi selama berbulan-bulan berpendapat bahwa pembatasan tidak lagi masuk akal mengingat sebagian besar negara tidak tunduk pada larangan masuk. Yang lain berpendapat bahwa Amerika Serikat seharusnya tidak mencabut larangan masuk karena banyak negara Eropa masih memblokir sebagian besar warga AS.

Reuters sebelumnya melaporkan Gedung Putih tidak mempertimbangkan untuk mencabut larangan masuk bagi sebagian besar warga negara non-AS yang baru-baru ini berada di China atau Iran. Trump mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa dia tidak akan mencabutnya.***

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah