GAWAT! Dokter Nyatakan Grafik Covid-19 di Indonesia Belum Ada Tanda Tanda akan Turun

- 18 Januari 2021, 20:39 WIB
Petugas nakes Puskesmas Cinunuk Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung tengah divaksin Covid-19 disaksikan Bhabinkamtibmas dan Babinsa Cinunuk, Senin 18 Januari 2021.      
Petugas nakes Puskesmas Cinunuk Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung tengah divaksin Covid-19 disaksikan Bhabinkamtibmas dan Babinsa Cinunuk, Senin 18 Januari 2021.     /neni mardiana/

DESKJABAR- Kasus terpapar COVID 19 di Indonesia belum juga ada pertanda penurunan grafiknya. Bahkan cenderung dibeberapa kota terus menanjak.

Tentu saja kondisi ini sangatlah mengkhawatirkan disaat Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi COVID 19.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID 19 Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Irandi Putra Pratomo , Ph.D, Sp.P(K), FAPSR mengatakan saat ini kasus COVID 19 masih menunjukkan kenaikan dan belum ada tanda-tanda grafik akan menurun.

Baca Juga: Validasi Digital: Pemeriksaan Surat Keterangan Hasil Tes Covid-19 Dilakukan Februari 2021

"Kelompok umur yang paling banyak menderita COVID 19 yaitu usia produktif, namun yang lebih banyak meninggal dunia yaitu pada kelompok lansia," ujar dr. Irandi dalam keterangannya, Senin 18 Januari 2021, sebagaimana dilansir DeskJabar dari Antara.

dr. Irandi Putra Pratomo yang merupakan seorang dokter spesialis paru di RSUI, dalam paparannya dengan tema “Kondisi Terkini COVID 19” mengatakan beberapa kondisi dimana transmisi COVID-19 dapat lebih menular, yaitu ruangan yang sempit dan tertutup tanpa ventilasi serta keadaan tanpa masker.

Irandi yang juga merupakan Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan pada beberapa pasien COVID-19 dalam beberapa penelitian mengalami efek samping atau komplikasi, di antaranya yaitu adanya kerusakan saraf.

Baca Juga: Terbongkar, Pemalsu Surat Keterangan Tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta

Tantangan yang dihadapi saat ini, kata Irandi, di antaranya masih banyak beredar hoax terkait COVID-19 bahwa virus corona merupakan senjata biologis yang dibuat oleh suatu negara. Selain itu juga ada hoax mencuci tangan boleh pakai air saja, menjemur barang-barang di bawah sinar matahari selama 30 menit dapat menghilangkan virus padahal seharusnya masih perlu untuk didisinfeksi.

Hal ini disebabkan masih rendahnya literasi dan kesadaran kesehatan masyarakat Indonesia. Terkait vaksin, banyak pula orang yang beranggapan bahwa vaksin dapat menjadi peluru perak (silver bullet) satu-satunya dalam menghadapi COVID-19.

Dokter Irandi berpesan untuk tidak melupakan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas). 5M ini sangatlah efektif untuk mencegah COVID-19.

Baca Juga: Sabu-sabu Seberat 46 Kg, Disita Polres Metro Depok dari Kurir Lintas Provinsi

Sementara itu dokter spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK menyatakan varian baru COVID-19 lebih cepat menular dengan laju 50-74 persen dari varian sebelumnya.

Ardiana mengatakan sejak Januari 2020 hingga Desember 2020 terdapat beberapa varian dari SARS CoV-2 yaitu sebanyak tujuh varian yang tersebar di beberapa daerah di dunia. Selain itu, banyak pula laporan kasus terkait fenomena mutasi, salah satunya di Inggris.

Mutasi alami terjadi namun untuk SARS CoV-2 belum terdapat bukti ilmiah yang menyatakan bahwa mutasi baru membuat virus ini menjadi lebih ganas atau menyebabkan sakit lebih berat.

Baca Juga: Menteri Agama Yaqut Cholil Comas Desak Menpan RB Tambah Kuota Formasi Rekrutmen PPPK Guru dan Dosen

Ia menjelaskan COVID-19 memiliki perjalanan penyakit yang less severe, tapi memiliki kemungkinan transmisi yang lebih tinggi. Seiring berjalannya waktu, sering dibahas terkait mutasi pada SARS CoV-2.

"Virus ini awalnya menginfeksi pada hewan yang akhirnya menularkan ke manusia. SARS CoV-2 berasal dari ‘jalur keturunan’ yang sama dengan virus penyebab SARS, namun secara genetik jauh berbeda," katanya.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x