Pelantikan Presiden AS, Ada Kekuatan Supremasi Kulit Putih Dibalik Penyerbuan Gedung Capitol

- 18 Januari 2021, 08:46 WIB
Dominic Pezzola, anggota The Proud Boy (kanan) dan foto Dominic Pezzola (kiri) saat ditangkap pada penyerbuan gedung Capitol.
Dominic Pezzola, anggota The Proud Boy (kanan) dan foto Dominic Pezzola (kiri) saat ditangkap pada penyerbuan gedung Capitol. /vice.com/Foto FBI/

DESKJABAR – Menjelang pelantikan Presiden AS Joe Biden 20 Januari 2021, penyerbuan Gedung Capitol masih menjadi pembicaraan hangat. Bahkan kemudian muncul peringatan adanya ancaman demo bersenjata di sejumlah negara bagian, menjelang pelantikan Presiden AS.

Yang menarik menjelang pelantikan Presiden AS bahwa adalah kasus penyerbuan pada 6 Januari 2021 tersebut dinilai sebagai sebuah pemberontakan yang gagal. Bahkan, FBI menilai sejumlah orang yang terlibat dalam penyerbuan itu adalah orang-orang yang selama ini dikenal dalam komunitas supremasi kulit putih.

Dalam data penyaringan teroris milik FBI, mereka menemukan lusinan massa yang dicurigai sebagai kelompok supremasi kulit putih.

Baca Juga: Update Covid-19 Jawa Barat, Depok dan Karawang Belum Beranjak, Empat Daerah Lain Masuk Zona Merah

FBI menilai ada kekuatan gelap dalam kasus penyerbuan gedung Capitol, yang tidak sekadar menuntut kecurangan Pilpres AS oleh massa pendukung Trump, namun dicurigai tujuan akhir mereka adalah mungkin melibatkan pembunuhan Joe Biden.

Dalam dakwaan pengadilan, jaksa federal telah menargetkan salah satu tokoh mafia yang paling berwarna, Jacob Anthony Chansley. "Dukun QAnon" bertelanjang dada dengan penutup kepala dari kulit anjing hutan dan tanduk kerbau.

Maksud para perusuh Capitol, menurut jaksa penuntut, adalah untuk menangkap dan membunuh pejabat terpilih di pemerintahan AS.

Baca Juga: Ternyata dari Kuku dan Daun Telinga, Gejala Terpapar Covid-19 Bisa Dilihat, Ini Penjelasannya

Pada rapat umum dengan tema "Selamatkan Amerika" pada pagi hari tanggal 6 Januari 2021 sebelum penyerbuan gedung Capitol terjadi, Donald Trump, Jr. mendesak massa untuk “merebut kembali negara kita" dan berbaris ke Capitol.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: eurasiareview.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x