Network
DESKJABAR- Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan telah menyatakan kesediaannya menjadi orang pertama yang akan menerima vaksinasi Covid-19 setelah izin EUA dari BPOM dan fatwa kehalalan dari MUI terbit.
Dalam prosesnya, Izin EUA keluar jika BPOM sudah mendapatkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal Covid-19.
Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, efikasi CoronaVac itu mencapai 65,3 persen. Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.
Baca Juga: Filipina Terapkan Safeguard Atas Impor Otomotif dari Indonesia. Ini Tanggapan Menperin
Baca Juga: RS Darurat Covid-19 Secapa AD, Gratis untuk Pasien dengan Gejala Ringan dari Berbagai Daerah
Baca Juga: Cuaca Buruk, Puluhan Perahu Nelayan Luar Daerah Bersandar di Batukaras Pangandaran
Di sisi lain Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan keputusan fatwa kehalalan CoronaVac yaitu vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, seiring terbitnya otorisasi keamanan dan manfaat antivirus SARS-CoV-2 tersebut.
Kabarnya, Presiden RI Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang akan menjalani proses vaksinisasi vaksin Covid-19, Rabu 13 Januari 2021 sebagaimana dilansir DeskJabar dari Kantor Berita ANTARA.
Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin pelaksanaan vaksinisasi vaksin Covid-19 kepada Joko Widodo akan disiarkan secara langsung.
