Menurut Smallwodd, bahwa menurunkan penularan virus Covid-19 harus menjadi prioritas.
Meskipun ramalannya sudah suram, Kluge mengatakan dia mengantisipasi jumlah kasus terus meningkat. Peningkatan itu terjadi sebagai dampak dari pertemuan keluarga saat perayaan Natal serta jumlah tes yang menurun selama periode libur Natal.
Baca Juga: Warga Dayeuhkolot Pertanyakan Maksud SMS BPNB tentang Waspada Potensi Banjir Kabupaten Bandung
Penilaian WHO tentang situasi ini dilakukan ketika negara-negara Uni Eropa berupaya meningkatkan program vaksinasi Covid-19.
Virus Covid-19 varian baru
Sebuah studi Public Health England dan Birmingham University telah mengungkapkan bahwa sekitar 35 persen pasien yang terinfeksi oleh virus Covid-19 varian baru, memiliki tingkat covid yang sangat tinggi dalam sampel mereka.
Pemimpin studi Michael Kidd, mengatakan, bukti dapat membantu para ilmuwan menyelidiki bagaimana varian baru membuat lebih banyak salinan dari dirinya sendiri pada setiap orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Vaksinasi di Garut Dilakukan di 67 Puskesmas, Dibutuhkan 3,6 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Para ahli mengatakan bahwa sulit untuk menentukan secara tepat mengapa varian baru ini menyebar lebih cepat.
Tetapi kabar baiknya adalah, menurut Sir Patrick Vallance, Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah, jika Anda pernah terkena virus corona , Anda mungkin kebal terhadap virus Covid-19 varian baru tersebut.***