DESKJABAR – Setelah 20 hari penyelenggaraan pemungutan suara Pilpres Amerika Serikat 2020, sebagian besar anggota Partai Republik belum mengakui kemenangan Joe Biden.
Namun, jumlah anggota Partai Republik yang menyerukan agar Presiden Donal Trump untuk mengakhiri memungkiri kekalahnnya dan memulai proses transisi pemerintahan baru yang dipimpin Joe Biden.
Dikutip dari kantor berita Antara, Selasa, 24 November 2020, seruan agar Donald Trump menerima kekalahan, mengemuka lebih kuat di luar Washington.
Baca Juga: Sektor Pariwisata di Masa Pandemi, Butuh Stimulus Listrik dan Subsidi Pajak
Bahkan dari beberapa pendukungnya yang paling setia, termasuk mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, dalam wawancara dengan ABC, menyebut perilaku Donald Trump yang memungkiri kekalahan di pemilu, sebagai aib nasional.
Sementara itu, lebih dari 100 mantan pejabat keamanan nasional Republik menerbitkan surat pada Senin, 23 November 2020, yang meminta para pemimpin Partai Republik mengecam penolakan Donald Trump untuk mengaku kalah, seraya menyebutnya sebagai serangan berbahaya terhadap demokrasi dan keamanan nasional.
Tim hukum Donald Trump telah mengalami serangkaian kekalahan yudisial, dalam upaya mencegah negara bagian mengesahkan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres Amerika Serikat 2020.
Baca Juga: Subsidi Upah Bagi Tenaga Pendidik Non-PNS, Tak Perlu Membuat Rekening Baru
Mereka mengatakan, kasus yang tersisa tidak akan bisa memberi Donald Trump jalan yang layak untuk membatalkan hasil pemilu.